Pahala Berbagi Makanan Berbuka Puasa

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani

Rabu 14 Apr 2021 14:41 WIB

Ustadz Bobby Herwibowo Foto: Thoudy Badai_Republika Ustadz Bobby Herwibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan identik dengan bulan penuh berbagi. Ketua Yayasan Askar Kauny, Ustaz Bobby Herwibowo, menyebut dalam hadis disebutkan berbagi makanan kepada mereka yang berpuasa berarti mendapatkan pahala seperti yang sedang berpuasa.

Dalam HR Tirmidzi disebutkan Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun".

"Hadis ini adalah hadis shahih dan terkenal. Banyak diperdengarkan oleh para Ustaz maupun Kiai menjelang waktu berbuka. Semangat dari kegiatan ini adalah untuk berbagi," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (14/4).

Di luar bulan Ramadhan, ia menyebut berbagi makanan merupakan hal yang utama dan ibadah yang paling bagus. Maka, keistimewaan berbagi makanan kepada mereka yang berpuasa dan dalam kondisi lapar ini juga memiliki keutamaan tersendiri.

Ustaz Bobby menjelaskan berbagi makanan ini bisa dilakukan kepada siapapun, baik kepada fakir dhuafa yatim atau orang kaya sekalipun.

Kalau dilihat dari surah al-Balad ayat 10-14, keutamaan utama ibadah adalah berbagi makanan kepada orang-orang yang kelaparan.

Baca juga : Strategi Makan Pasien Diabetes Berpuasa Ramadhan

"Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan). Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar. Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu? (Yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya), atau memberi makanan pada hari terjadi kelaparan" (QS al-Balad : 10-14).

"Dalam ayat tersebut, Allah SWT memberi tahu bahwa memberi makan kepada orang-orang yang kelaparan termasuk saat puasa, menjadi amalan yang akan mengantarkan pada pintu surga," ujarnya.

Dai muda ini menyebut makanan yang dibagikan ini tidak ada ketentuan khusus. Meskipun yang dimiliki hanya air atau satu butir kurma, hal ini sah saja. Hal ini karena tujuan utama dari membagikan makanan adalah berbagi kepada yang membutuhkan.

Terakhir, ia menyebut Nabi Muhammad SAW pernah berpesan kepada istrinya, jika hendak memasak sayur maka memperbanyak airnya. Dengan demikian, ia bisa membagikan makanan ini kepada banyak orang, meski isinya sedikit.

Dalam HR Muslim, disebut Rasulullah SAW pernah berpesan, "Jika suatu kali engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, kemudian perhatikanlah tetanggamu, dan berikanlah mereka sebagiannya dengan cara yang pantas".