Rabu 14 Apr 2021 20:06 WIB

Tim Restrukturisasi Jiwasraya Lakukan Pemanggilan Ulang

Pemanggilan ulang dilakukan agar program restrukturisasi dapat selesai pada Mei.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Puluhan karangan bunga berisi dukungan terhadap program restrukturisasi polis Jiwasraya memadati teras gedung Kantor Pusat Jiwasraya di Jalan Juanda Nomor 34, Jakarta Pusat, Selasa (15/12). Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menargetkan pelaksanaan program restrukturisasi polis Jiwasraya dapat selesai pada Mei 2021.
Foto: Jiwasraya
Puluhan karangan bunga berisi dukungan terhadap program restrukturisasi polis Jiwasraya memadati teras gedung Kantor Pusat Jiwasraya di Jalan Juanda Nomor 34, Jakarta Pusat, Selasa (15/12). Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menargetkan pelaksanaan program restrukturisasi polis Jiwasraya dapat selesai pada Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menargetkan pelaksanaan program restrukturisasi polis Jiwasraya dapat selesai pada Mei 2021. Untuk mencapai target tersebut, saat ini Tim Percepatan Restrukturisasi tengah melakukan pemanggilan ulang atau outbound call terhadap para pemegang polis yang belum memberi respons terhadap kegiatan sosialisasi program restrukturisasi.

Koordinator Juru Bicara Tim Percepatan Restruturisasi Jiwasraya, R Mahelan Prabantarikso menjelaskan upaya pemanggilan ulang ini ditujukan demi memberi pelayanan yang terbaik kepada seluruh pemegang polis Jiwasraya.

Selain memberi pelayanan terbaik, Mahelan menambahkan, pemanggilan ulang ini juga menjadi bentuk komitmen pemerintah dan manajemen baru dalam rangka menyelamatkan pemegang polis Jiwasraya dari potensi kepailitan akibat kondisi keuangan perusahaan yang terus tertekan.

"Kami akan terus melakukan sosialisasi melalui owned media maupun saluran lain. Harapannya semua pemegang polis dapat mengikuti program penyelamatan ini, sehingga mampu terhindar dari potensi kerugian yang lebih besar apabila Jiwasraya dipailitkan," ujar Mahelan, Rabu (13/4).

Mahelan mengungkapkan, dalam beberapa waktu ke depan pihaknya akan melakukan pemanggilan ulang terhadap 1.200 pemegang polis kategori Bancassurance.

Angka 1.200 ini merupakan sisa dari daftar pemegang polis Jiwasraya kategori Bancassaurance yang hingga kini belum memberi respon terhadap penawaran program restrukturisasi, meski Tim Percepatan telah melakukan komunikasi baik melalui surat, sms, ataupun saluran lainnya.

Berangkat dari target yang telah ditetapkan, Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya pun akan menugaskan tim yang akan secara langsung akan berkomunikasi dengan para pemegang polis yang hingga kini belum memberikan respon.

"Umumnya tantangan ini berasal dari kendala teknis mulai dari alamat korespondensi pemegang polis yang sudah berubah. Untuk itu kami akan menerjunkan tim yang akan menguhubungi via outbond call hingga mencari tahu rumah pemegang yang alamat korespondensinya telah berubah," tambah Mahelan.

Mahelan menyampaikan Tim Percepatan Restrukturisasi, telah mencatat terdapat 15.771 atau 90,3 persen pemegang polis Bancassurance yang sudah mengikuti program restrukturisasi sampai Selasa (13/4). Sedangkan untuk pemegang polis kategori Korporasi yang telah mengikuti program restrukturisasi jumlahnya telah mencapai 75,3 persen atau 134.161 peserta.

Di periode yang sama, juga telah terdapat 65,8 persen atau 127.339 pemegang polis Ritel yang sudah menyetujui program restrukturisasi.

"Sekali lagi kami ungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besar kepada seluruh pemegang polis Jiwasraya. Meski belum dapat memuaskan seluruh pihak, tapi ini lah solusi terbaik yang saat ini bisa kami berikan kepada seluruh pemegang polis," ungkap mantan Direktur Kepatuhan PT Bank Tabungan Negara (Persero) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement