Kamis 22 Apr 2021 08:36 WIB

Adhi Karya Harapkan INA Fasilitasi Pembiayaan Infrastruktur

INA akan mendapat pendanaan dari berbagai negara, sehingga bisa beri pembiayaan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pegawai PT Adhi Karya (Persero) berada di dalam kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) saat pelaksanaan uji coba lintasan LRT Jabodebek TMII-Cibubur di Jakarta, Rabu (11/11). PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengharapkan Indonesia Investment Authority (INA) dapat memfasilitasi pembiayaan Infrastruktur.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Sejumlah pegawai PT Adhi Karya (Persero) berada di dalam kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) saat pelaksanaan uji coba lintasan LRT Jabodebek TMII-Cibubur di Jakarta, Rabu (11/11). PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengharapkan Indonesia Investment Authority (INA) dapat memfasilitasi pembiayaan Infrastruktur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengharapkan Indonesia Investment Authority (INA) dapat memfasilitasi pembiayaan infrastruktur. Direktur Utama Adhi Karya Karya Entus Asnawi mengatakan dalam peraturan presiden, peran INA dapat juga memberikan pembiayaan untuk proyek selain menganbil proyek yang sudah siap dilepas. 

“Karena saat ini Adhi Karya belum ada proyek selesai, persoalannya bukan menjual proyek. Sekarang belum selesai pun sepanjang ada garansi penyeslesaian dari pengerjaan itu bisa dilepas saham. Apalagi kalau ke INA,” kata Entus dalam Webinar Mengukur Infrastruktur, Rabu (22/4). 

Terlebih, Entus mengatakan jika nantinya INA mendapatkan investasi masuk dari Abu Dhabi, China, dan Amerika Serikat sehingga akan banyak pendanaan. Entus menilai, nantinya bukan hanya investasi yang dibeli tapi juga bisa melakukan pembiayaan. 

Entus menambahakan, Adhi Karya memiliki dia kebijakan investasi. “Pertama infrastruktur yang sifatnya untuk generate pendapatan. Ini proyek besar biasanya seperti jalan Tol Yogyakarta-Solo,” jelas Entus. 

Kedua, lanjut Entus, investasi yang sifatnya tidak besar. Hanya saja, investasi tersebut akan memberikan hal yang berkelanjutan bagi Adhi Karya. 

“Untuk ke depan, BUMN karya yang sudah memiliki proyek investasi selesai bisa saja kemudian di-delivery ke INA. Tentu sangat mendukung dan ini salah satu jalan keluar untuk menanggulangi keterbatasan pembiayaan,” ungkap Entus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement