Jumat 23 Apr 2021 22:22 WIB

Dokter Wisma Atlet: Jumlah Pasien Meningkat Sepekan Terakhir

Kasus Covid-19 di Jakarta mulai terasa meningkat beberapa hari terakhir.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah tenaga kesehatan memainkan angklung di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3/2021). Sebanyak 1.500 tenaga kesehatan bersama pasien COVID-19 memainkan angklung untuk memperingati satu tahun beroperasinya wisma atlet dalam penanganan pasien COVID-19.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Sejumlah tenaga kesehatan memainkan angklung di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3/2021). Sebanyak 1.500 tenaga kesehatan bersama pasien COVID-19 memainkan angklung untuk memperingati satu tahun beroperasinya wisma atlet dalam penanganan pasien COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kasus Covid-19 di Jakarta mulai terasa meningkat beberapa hari terakhir. Tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, mencatat jumlah pasien yang masuk meningkat selama sepekan terakhir.

"Kalau dilihat sepekan terakhir, mulai terlihat peningkatan jumlah pasien. Peningkatan kasusnya cukup banyak meski tidak sebanyak Januari tetapi kita perlu waspada," kata Dokter Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Yelsen Sumalim, saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema 'Jangan Lengah, Covid-19 Masih Mewabah', Jumat (23/4).

Ia menambahkan, puncak kasus Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet adalah Januari lalu, kemudian mulai menurun pada Februari. Saat itu, dia menambahkan, nakes di RSD Wisma Atlet selama Januari lalu sangat sibuk dan berat menghadapi situasi ini. Bahkan, tim dokter bisa menangani 30 pasien dalam satu shift. "Padahal, jujur saja tenaga kesehatan yang dikerahkan cukup banyak," ujarnya.

Memang, pihaknya lebih santai selama Maret dan awal April. Namun, penambahan pasien dalam sepekan terakhir ini yang perlu diperhatikan. "Tentu kita tidak ingin situasi Januari terulang kembali," katanya. 

Kendati demikian, ia melihat masyarakat Indonesia sudah agak mengabaikan Covid-19. Ia menganalisis mungkin karena sudah ada vaksin, kemudian ada informasi bahwa kasus Covid-19 menurun. "Mungkin yang ada di benak masyarakat bahwa Covid-19 segera berakhir, padahal tidak," katanya.

Ia mencontohkan kasus Covid-19 di India yang melonjak signifikan selama sebulan terakhir. Padahal, dia menambahkan, jumlah tes yang dilakukan India lebih banyak dibandingkan Indonesia. Menurutnya, seharusnya Indonesia melakukan tes swab lebih banyak lagi.

Sebab, orang yang dites seperti fenomena gunung es bagian atasnya saja. Yang perlu diwaspadai adalah bagian bawah yang lebih banyak kasusnya. "Memang kasus sekarang tidak sebanyak Januari tetapi kita perlu waspada. Karena sumber daya manusia tenaga kesehatan terbatas kan," katanya.

Pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet bertambah 400 orang dalam tiga hari terakhir atau naik menjadi 26,34 persen.

"Kasus Covid-19 mulai merangkak dan yang masuk ke RSD Wisma Atlet juga mulai naik. Jika sebelumnya 21 persen kemudian per 23 April 2021 pukul 06.00 WIB, tercatat jumlah pasien sudah mendekati 1.600 orang atau meningkat 400 orang yang positif dalam tiga hari terakhir," kata Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Letkol Laut (K) drg M Arifin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement