Puasa Jalan Menyayangi Fakir Miskin

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko

Ahad 25 Apr 2021 17:16 WIB

Warga berdiri di depan rumah gubuk tak layak huni miliknya, di Desa Utengkot, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (3/2/2021). Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Asep Sasa Purnama mengatakan, Tahun 2021 pemerintah melanjutkan bantuan sosial perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) bagi masyarakat miskin sebesar Rp15 juta per KK per unit, program penanganan kemiskinan esktrem. Foto: Antara/Rahmad Warga berdiri di depan rumah gubuk tak layak huni miliknya, di Desa Utengkot, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (3/2/2021). Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Asep Sasa Purnama mengatakan, Tahun 2021 pemerintah melanjutkan bantuan sosial perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) bagi masyarakat miskin sebesar Rp15 juta per KK per unit, program penanganan kemiskinan esktrem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi ra mengatakan, berpuasa selain menundukan hawa nafsu juga dapat menumbukan rasa empati terutana kepada fakir miskin yang sering kelaparan.

"Selain tujuan menundukan hawa nafsu, puasa dapat menjadikan kita merasakan keadaan kaum fakir miskin dan memahami kehidupan mereka sehingga timbul rasa belas kasihan kepada mereka," kata Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitab Fadhilah Ramadhan.

Baca Juga

Sehingga, kata Syekh Muhammad Zakariya, puasa menjadi jalan untuk menyayangi fakir miskin yang ada di sekeliling kita. Mereka menahan rasa lapar dan dahaga sudah menjadi kebiasaannya tanpa ada pahala berbeda dengan orang yang puasa mendapat pahala dan ampunan Allah.

"Kita dapat mencapai hal ini hanya dengan lapar bukan mengisi perut dengan makanan yang lezat-lezat waktu sahur, sehingga tidak merasa lapar sampai buka," katanya.