Senin 26 Apr 2021 22:55 WIB

3 Doa Rasulullah untuk Fatima-Ali yang Lestari Hingga Kini

Rasulullah SAW mendoakan Fatimah dan Ali saat pernikahan mereka

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW mendoakan Fatimah dan Ali saat pernikahan mereka. Ilustrasi pernikahan.
Foto: Pixabay
Rasulullah SAW mendoakan Fatimah dan Ali saat pernikahan mereka. Ilustrasi pernikahan.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA- Pernikahan dalam Islam merupakan sunah Rasulullah. Pela ku pernikahan mendapatkan rahmat dan bekal keberkahan dalam akad yang diucapkan dan dijanjikan bersama. Namun, di balik itu, esensi pernikahan sejatinya adalah sebuah ketenangan, kenyamanan, dan kecukupan antara satu dengan lainnya.

Ustaz Adi Hidayat menjabarkan, pernikahan bukanlah suatu hal yang menjanjikan setiap pasangan untuk hidup selalu senang. Pun, pernikahan juga bukan perkara menjalani hidup dengan kesulitan terus-menerus. Dalam rumah tangga, kerap terjadi gejolak yang kerap menyentuh setiap pasangan.

Baca Juga

Namun demikian, setiap pasangan diingatkan untuk selalu menyandarkan dirinya kepada Allah SWT. Memupuk keimanan, ketakwaan, serta kepatuhan dalam beribadah merupakan modal utama dalam membangun rumah tangga. Dengan modal tersebut, keberkahan akan melingkupi siapapun yang berada di dalam ru mah tangga tersebut.

"Malam ini, usai menikah, perbaiki lagi sholatnya. Dirikan sholat, penuhi rumah tangga kita dengan keberkahan," kata Ustaz Adi saat memberikan tausiyah da lam Acara Pelaksanaan Nikah Massal ke-3 Pemprov DKI Jakarta, di Ba lai Kota, Jakarta, Selasa (31/12/2019), sebagaimana dikutip dari Harian Republika. 

Keberkahan, sebagaimana yang terucap dari doa Nabi Muhammad SAW saat menikahkan putrinya, Fatimah Az-Zahra de ngan Sayyidina Ali bin Abi Tha lib, perlu diselipkan, baik di kala susah maupun senang. Beliau pun menceritakan bahwa pernikahan yang sempurna bukanlah hanya milik mereka yang memiliki harta melimpah dan jabatan terpuji.

Hal itu dibuktikan bagaimana Rasulullah menikahkan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib. Padahal, jika diukur secara materi, Ali bin Abi Thalib bukanlah berasal dari kalangan berada atau pun seseorang yang memiliki jabatan tinggi. Jika dibandingkan dengan sahabat Nabi lainnya, seperti Abu Bakar yang kaya raya dan Umar bin Khattab yang memiliki jabatan ulung, Ali bin Abi Thalib hanyalah pria biasa.

Namun begitu, dia menceritakan, ketika Abu Bakar dan Umar bin Khattab mengenali kapasitas diri tak layak bersanding dengan Fatimah Az Zahra, sosok Ali bin Abi Thalib justru ditonjolkan. Diceritakan, suatu ketika, Umar bin Khattab bertemu de ngan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan berkata, "Ya Ali, innaha laka." Yang artinya, "Wahai Ali, sesungguhnya dia (Fatimah) me rupakan milikmu (jodohmu)." 

Mendengar ucapan Umar seperti itu, Ali bin Abi Thalib justru berkata, "Wahai Umar, aku hanyalah orang biasa, aku bukan orang kaya. Bahkan, saat ini, yang kupunya hanyalah perisai besi yang hendak aku gadaikan." Namun, Sayyidina Umar tetap memerintahkan Ali agar menemui Rasulullah untuk meminang Fatimah.

Menurut Ustaz Adi, ketika Sayyidina Ali datang menemui Rasulullah, tak sedikit pun beliau meremehkan, apalagi menolak maksud baik sahabatnya tersebut. Maka, ketika menikahkan keduanya, Rasulullah pun memberi tiga kalimat pesan yang dijadikan doa bagi segenap masyarakat Muslim dunia hingga kini.

Doa tersebut berbunyi: بَارَكَ اللهُ لَكُماَ وَبَارَكَ عَلَيْكُماَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ "Bara kallahu laka, wa baraka alaikuma, wa jamaa bainakuma fii khair." Yang artinya, "Semoga Allah rekatkan keberkahan padamu (di kala senang), dan semoga Allah rekatkan keberkahan kepada kalian berdua (di kala susah), dan semoga Allah selalu menghimpun kalian berdua dalam kebaikan."

Maka dari itu, lanjut Ustaz Adi, apabila setiap pasangan hendak mendapatkan kebahagiaan yang abadi dalam pernikahan, hendaknya lekatkan keberkahan di dalam rumah tangga tersebut. Tutup aib diri satu sama lain sebagai kekuatan dan bahan evaluasi bersama. Tak layak, kata dia, keburukan rumah tangga diumbar dan dikonsumsi khalayak publik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement