Senin 03 May 2021 12:48 WIB

Filipina Lanjutkan Latihan Maritim di ZEE Laut China Selatan

Kehadiran kapal China di Laut China Selatan meningkatkan ketegangan dengan Filipina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Peta klaim Laut China Selatan
Foto: wikipedia
Peta klaim Laut China Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina akan melanjutkan latihan maritim di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di Laut China Selatan. Biro penjaga pantai dan perikanan Filipina memulai latihan maritim bulan lalu, setelah meningkatnya kehadiran kapal-kapal China.

"Pelaksanaan patroli maritim di WPS (Laut Filipina Barat) dan Kelompok Pulau Kalayaan oleh Penjaga Pantai Filipina dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan akan terus berlanjut. Pemerintah tidak akan goyah pada posisinya," ujar Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana.

Baca Juga

Kehadiran ratusan kapal China di ZEE Filipina telah menghidupkan kembali ketegangan antarkedua negara. Lorenzana mengatakan, militer Filipina akan mempertahankan sesuatu yang menjadi haknya dan menjaga perdamaian di Laut China Selatan.

"Filipina bisa ramah dan kooperatif dengan negara lain tetapi tidak dengan mengorbankan kedaulatan dan hak kedaulatan kami," ujar Lorenzana.

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan yang dilalui kapal perdagangan senilai sekitar 3 triliun dolar AS setiap tahun. Pada 2016 putusan pengadilan arbitrase di Den Haag menyatakan bahwa klaim Beijing tidak sesuai dengan hukum internasional.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan, kelompok tugas kapal induk Shandong China baru-baru ini melakukan latihan di Laut China Selatan. China telah berulang kali melakukan komplain terhadap kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang mendekati pulau-pulau yang didudukinya di Laut China Selatan.

Latihan itu digambarkan sebagai latihan rutin dan bagian dari rencana kerja tahunan angkatan laut China. Kapal induk Shandong mulai beroperasi pada 2019 dan merupakan yang terbaru dari dua operator China lainnya.

"Ini sepenuhnya legal dan dapat meningkatkan kemampuan negara untuk menegakkan kedaulatan dan keamanan nasional," kata juru bicara angkatan laut PLA Gao Xiucheng, dalam sebuah pernyataan.

Gao mengatakan, China berharap dunia menilao latihan tersebut dari sudut pandang yang obyektif dan rasional. Dia mengatakan angkatan laut Cina akan terus melakukan latihan seperti itu sesuai jadwal.

Angkatan Laut China mengatakan, latihan serupa akan dilakukan lebih teratur di tengah meningkatnya ketegangan dengan Taiwan. Cina mengklaim Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya.

Kelompok kapal induk AS telah berlayar di dekat pulau-pulau yang dikuasai Cina di perairan yang disengketakan beberapa kali tahun ini. Hal ini menuai kecaman dari China.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement