Sate Tetap Jadi Favorit Buka Puasa WNI di Arab Saudi

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil

Senin 03 May 2021 16:00 WIB

Sate Tetap Jadi Favorit Buka Puasa WNI di Arab Saudi Foto: Saudi Press Agency Sate Tetap Jadi Favorit Buka Puasa WNI di Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Banyak keluarga muslim dari negara lain yang tinggal di Arab Saudi. Mereka tetap melestarikan warisan budaya dalam merayakan musim perayaan termasuk bulan suci Ramadhan.

Termasuk mempraktikkan tradisi yang berlaku di tanah air mereka untuk mengingatkan mereka tentang orang yang mereka cintai dan kerabat dalam suasana penuh cinta dan kegembiraan.

Baca Juga

Toko-toko dan restoran yang diperuntukkan bagi penduduk yang tersebar di seluruh Arab Saudi berkontribusi dalam menyediakan persediaan dan peralatan yang diperlukan untuk memperingati kesempatan mereka, terutama bulan suci Ramadhan, yang ditunggu-tunggu oleh semua Muslim setiap tahun.

Saudi Press Agency (SPA) ingin sekali bergabung dengan keluarga-keluarga itu dalam perayaan bulan suci mereka. Maman Sufyan, warga negara Indonesia, mengatakan kepada SPA bahwa Ramadhan memiliki tempat istimewa di kalangan masyarakat Indonesia dan biasanya dirayakan oleh anak muda dengan tabuhan genderang, sebuah tradisi umum untuk mengumumkan datangnya bulan Ramadhan.

Sementara itu anak-anak berkeliaran di jalanan pemukiman dengan pakaian warna-warni membawa lampion kecil dan obor, serta menyanyikan beberapa lagu untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Sufyan menggambarkan masa tinggalnya di Arab Saudi bersama keluarganya sebagai pengalaman yang luar biasa, atas kasih sayang dan sambutan hangat yang dia terima dari tetangga dan teman Saudi.

Pengaruhnya dengan adat istiadat dan tradisi mereka selama bulan Ramadhan dan musim lainnya, membuat ide menetap di negara ini menjadi impian dan keinginan semua orang. Ia menambahkan, kehadiran keluarga Indonesia yang luar biasa di Arab Saudi turut meredakan perasaan terasing dan rindu rumah di antara mereka, terutama mengingat fasilitas yang diberikan kepada mereka, yang membuat mereka menikmati keramahtamahan, seperti komunitas lainnya, di setiap tempat yang mereka kunjungi dan pindah.

Sementara itu, Mostaeen Yahya, yang juga merupakan warga negara Indonesia. Dia berbicara tentang jadwal hariannya di bulan Ramadhan bersama keluarganya di kediamannya di Jeddah. yang bervariasi. Di antaranya bertukar kunjungan keluarga untuk berbuka puasa Ramadhan, minum teh, dan menunaikan shalat Tarawih.

Dia menjelaskan bahwa setelah shalat mereka berkumpul untuk makan malam dan mengobrol dengan teman-teman. Yahya mencontohkan beberapa adat istiadat Ramadhan di Indonesia, terutama saat buka puasa, di mana nasi menjadi santapan favorit mereka dan sering disantap dengan cara direbus atau dibakar, dan santapan soto mie yang berisi ayam atau sapi untuk sup serta sajian Sate yang merupakan daging panggang biasanya disajikan dengan nasi atau saus kacang atau nasi kari atau nasi India di samping ikan bakar dan beberapa buah-buahan segar, yang biasanya dipanen dari perkebunan yang tersebar di sebagian besar kota serta kentang rebus dan sirup (Timun Suri) adalah minuman Ramadhan resmi di Indonesia.