Selasa 04 May 2021 12:10 WIB

Kue Kering di Pasar Tradisional Gorontalo Masih Sepi Pembeli

Pandemi dan adanya layanan pembelian daring pengaruhi penjualan kue kering di pasar

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pedagang kue kering melayani konsumen di Pasar Sudimampir, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (4/5/2020). Menurut pedagang, omzet menjelang lebaran tahun ini anjlok hingga 50 persen dari tahun sebelumnya dikarenakan pembatasan jam operasional pasar di tengah pandemi COVID-19
Foto: ANTARA/BAYU PRATAMA S
Pedagang kue kering melayani konsumen di Pasar Sudimampir, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (4/5/2020). Menurut pedagang, omzet menjelang lebaran tahun ini anjlok hingga 50 persen dari tahun sebelumnya dikarenakan pembatasan jam operasional pasar di tengah pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Penjualan kue kering di sejumlah pasar tradisional di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo masih sepi. Kue kering masih sepi pembeli walaupun perayaan Hari Raya Idul Fitri sudah semakin dekat.

Di pasar Sentral Kota Gorontalo pada Selasa terlihat banyak pedagang kue kering yang masih memiliki beragam jenis kue di dalam toples yang belum terjual. Salah seorang pedagang kue kering bernama Siti mengaku pembeli sekarang masih kurang karena banyaknya pedagang kue musiman saat bulan Ramadhan.

Baca Juga

"Apalagi menjelang Lebaran, banyak yang jualan kue kering. Selain itu masa pandemi Covid-19 juga membuat jualan kami sepi," ujarnya.

Saat ini Siti hanya dapat menjual enam hingga 10 toples dalam sehari. Jumlah tersebut berkurang drastis dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Untuk kue kering yang saya jual harganya bervariasi yaitu mulai Rp 65 ribu hingga Rp 175 ribu per toples ukuran kecil dan Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per toples besar tergantung jenis kue," ungkapnya.

Sejumlah pembeli mengaku saat ini sudah banyak pilihan untuk membeli kue kering. Bahkan kue kering sudah bisa dibeli secara online atau daring. Pembelian secara daring dan banyaknya pedagang musiman membuat pedagang konvensional di pasar-pasar tradisional mulai berkurang peminatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement