Selasa 04 May 2021 13:43 WIB

Relokasi Korban Bencana Seroja Dilakukan dalam Satu Lokasi

Relokasi berada di satu tempat agar terbentuk permukiman yang terkonsep baik

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tumpukan sampah plastik dan kayu menutupi kawasan jogging track pesisir pantai Namosain, Kota Kupang, NTT, Kamis (15/4/2021). Sampah-sampah itu terbawa oleh gelombang tinggi akibat siklon tropis Seroja.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Tumpukan sampah plastik dan kayu menutupi kawasan jogging track pesisir pantai Namosain, Kota Kupang, NTT, Kamis (15/4/2021). Sampah-sampah itu terbawa oleh gelombang tinggi akibat siklon tropis Seroja.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Para korban yang rumahnya rusak total akibat bencana alam badai siklon tropis Seroja dikonsentrasikan dalam satu lokasi. Hal ini diungkapkan Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore.

"Relokasi dikonsentrasikan dalam satu lokasi guna memudahkan pemerintah dalam melakukan penataan kawasan permukiman penduduk," katanyadi Kupang, Selasa.

Baca Juga

Jefri sebelumnya telah melakukan pertemuan bersama tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membahas rencana relokasi terhadap warga terdampak bencana Seroja di kota itu. Relokasi dikonsentrasikan dalam satu lokasi sehingga upaya pemukiman kembali terhadap warga yang terdampak bencana alam badai seroja dapat terkonsep secara baik.

Menurut dia, pemerintah ingin memastikan lokasi yang menjadi pusat konsentrasi permukiman warga itu memiliki luas lahan yang memadai sesuai kebutuhan serta memiliki keabsahan. Dengan demikian tidak menjadi permasalahan di kemudian hari.

Jefri menyebut Pemerintah Kota Kupang membutuhkan lahan relokasi dan pemukiman kembali warga terdampak badai Seroja seluas 10 -11 hektare untuk perumahan dan fasilitas publik.

Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, Yusniewati secara terpisah mengatakan Kementerian PUPR siap bersinergi dengan Pemerintah Kota Kupang untuk kebutuhan pembangunan kawasan pemukiman warga terdampak bencana seroja. Menurut dia, luas wilayah rencana relokasi akan disesuaikan dengan kebutuhan permukiman warga yang akan dibangun.

"Ketersedian lahan yang luas untuk relokasi kembali warga terdampak bencana sangatlah penting guna memudahkan pemerintah dalam proses penataan kawasan pemukiman bagi korban bencana alam badai Seroja," terang Yusniewati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement