Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Sultan

Membangkitkan Semangat Peduli Pendidikan Anak Melalui Anthaki Channel

Eduaksi | Tuesday, 04 May 2021, 22:52 WIB

Pemanfaatan teknologi informasi sekarang ini, tidak lagi menjadi hal baru dan barang langka. Seluruh komponen masyarakat sudah terbiasa dengan teknologi informasi. Mulai dari kalangan anak-anak hingga lansia, di perkotaan hingga pedesaan, masyarakat pendidikan rendah hingga pendidikan tinggi, kalangan kaya hingga kalangan ekonomi lemah, pejabat hingga rakyat biasa, peserta didik hingga tenaga pendidik, semuanya sudah terbiasa dengan teknologi informasi.

Kehadiran teknologi informasi saat ini seperti pisau bermata ganda, berdampak positif pada satu sisi, tetapi negatif di sisi yang lainnya. Tidak jarang kita menyaksikan di berbagai media diberitakan tentang adanya kasus kriminal dan pelecehan seksual sebagai dampak negatif dari pemanfaatan teknologi. Bahkan, banyak warga yang menjadi pelaku ataupun korban penipuan melalui teknologi informasi seperti korban arisan fiktif, korban berita bohong (hoax), korban undian berhadiah fiktif, dan banyak lagi kasus lainnya.

Selain menimbulkan dampak negatif, teknologi juga memiliki banyak keunggulan. Contohnya, menjadi media alternatif utama dalam pembelajaran khususnya di masa pandemi sekarang ini, kemudahan dan kecepatan mengakses informasi terkini baik secara global maupun nasional, menjadi media komunikasi antara dua keluarga dan sahabat yang saling berjauhan, kemudahan dalam transaksi jual-beli barang dan jasa, kemudahan dalam memperoleh pekerjaan, dan bahkan memudahkan seseorang dalam berpartisipasi secara tidak langsung dalam memajukan dunia pendidikan.

Pemanfaatan teknologi informasi sangat tergantung pada penggunanya. Jika pengguna menyalahgunakannya, maka dapat berdampak buruk bagi pengguna atau orang lain dan bahkan tidak sedikit yang berujung kasusnya di meja pengadilan. Sebaliknya, pengguna yang bijaksana dalam memanfaatkan teknologi informasi, maka selain terhindar dari tindakan pelanggaran hukum juga akan memperoleh sejumlah keuntungan.

Sisi positif pemanfaatan teknologi juga dirasakan secara langsung dan tidak langsung oleh penulis. Teknologi informasi tidak hanya membantu penulis dalam menyebarluaskan informasi atau gagasan mengenai isu tertentu, tetapi teknologi juga memudahkan penulis dalam menyebarluaskan semangat saling berbagi dalam dunia pendidikan. Salah satunya dengan membuat dan mengajak para dermawan yang peduli pendidikan anak untuk saling berbagi dan menolong generasi muda dalam menuntut ilmu melalui channel youtube yakni Anthaki Channel.

Tampilan gambar Anthaki Channel di youtube

Kehadiran Anthaki Channel merupakan salah satu wujud kepedulian penulis dan kerabat dalam mendorong atau memotivasi anak untuk terus menuntut ilmu. Tujuannya adalah membantu pemerintah dalam meminimalkan jumlah anak putus sekolah karena alasan keterbatasan ekonomi keluarga. Penulis yakin bahwa setiap anak pasti memiliki semangat dalam menuntut ilmu. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri permasalahan ekonomi keluarga merupakan salah satu faktor pendukung mencapai keberhasilan anak dalam menuntaskan jenjang pendidikannya.

Menanggapi permasalahan tersebut, pemerintah telah mengupayakan secara maksimal agar setiap anak memperoleh kesempatan seluas-luasnya dalam mengakses pendidikan formal. Faktanya, pemerintah telah mengeluakan sejumlah kebijakan seperti program pendidikan gratis bagi setiap anak usia sekolah di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Bahkan, pemerintah melalui kementerian telah menyediakan sejumlah fasilitas beasiswa untuk membantu pendidikan anak di berbagai satuan pendidikan.

Kebijakan pemerintah tentang program pendidikan gratis ternyata masih menyisakan permasalahan yang cukup mendasar bagi sebagian orangtua siswa. Masih ditemukan banyak orangtua yang kesulitan dalam menyekolahkan anaknya karena alasan ekonomi. Orangtua masih membutuhkan sejumlah biaya yang harus dipersiapkan, baik sebelum anaknya mengikuti proses pembelajaran di satuan pendidikan tertentu maupun setelah aktif bersekolah, misalnya biaya pembelian perlengkapan sekolah, biaya transportasi, dan biaya lainnya yang dibutuhkan sang anak.

Sejak pembentukannya, Anthaki Channel menyajikan informasi kepada khalayak mengenai kegiatan sosial yang telah dilakukannya. Penyebarluasan informasi kegiatannya melalui media youtube, tidak bermaksud pamer atau ingin terkenal, akan tetapi media tersebut difungsikan sebagai sarana untuk menyerukan pentingnya saling berbagi dan kebersamaan dalam memajukan pendidikan Indonesia. Saling berbagi tidak hanya terbatas pada bantuan materil semata kepada anak, tetapi juga berbagi informasi dan motivasi bagi anak agar tetap bersemangat dalam menuntut ilmu.

Keberadaan Anthaki Channel yang masih relatif baru dan serba terbatas dalam menggalakkan gerakan saling berbagi untuk pendidikan anak yang lebih baik, tentu mengalami sejumlah hambatan dan tantangan dalam melaksanakan programnya. Menyebarluaskan semangat saling berbagi untuk pendidikan anak yang lebih baik merupakan tanggung jawab moral kita bersama. Penulis sangat menghargai dan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat pembaca di berbagai daerah yang telah dan sedang melakukan banyak kegiatan sosial yang bertujuan untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia. Kalian adalah sosok pengabdi yang dibutuhkan bangsa ini. Selamat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image