Kamis 06 May 2021 18:24 WIB

BSI Catat Laba Rp 742 Miliar pada Kuartal I 2021

Perolehan laba ini didorong oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Nasabah melakukan transaksi di Outlet Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta (ilustrasi). BSI mencatatkan laba bersih Rp 742 miliar pada kuartal I 2021, naik 12,85 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp 657 miliar.
Foto: Prayogi/Republika
Nasabah melakukan transaksi di Outlet Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta (ilustrasi). BSI mencatatkan laba bersih Rp 742 miliar pada kuartal I 2021, naik 12,85 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp 657 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan laba bersih Rp 742 miliar pada kuartal I 2021, naik 12,85 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp 657 miliar. Kenaikan kinerja kuartal I 2021 didorong oleh kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil sebesar 5,16 persen (yoy).

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan kenaikan laba ini didorong oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah yang optimal. Sehingga cost of fund atau biaya dana bagian dari keuntungan bank menjadi lebih besar.

Baca Juga

"Walau masih ada dampak Covid-19, kuartal I ini memang masih terasa berat, tapi di sisi lain Pemerintah berikan banyak stimulus agar pertumbuhan ekonomi terus meningkat," katanya dalam konferensi pers Paparan Kinerja BSI Kuartal I 2021, Kamis (6/5).

Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus pada empat hal. Diantaranya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan, mengatur efisiensi, akselerasi kapabilitas digital, dan integrasi operasional pasca merger.

Dengan pertumbuhan laba yang tinggi, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas ditandai dengan meningkatnya Return on Equity (ROE) dari 11,19 persen per Desember 2020 menjadi 14,12 persen per Maret 2021. Dari sisi bisnis, Bank Syariah Indonesia pada kuartal I 2021 telah menyalurkan Pembiayaan sebesar Rp 159 triliun, naik 14,74 persen dari periode sama 2020 sebesar Rp 138,6 triliun.

Komposisi Pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp 71,6 triliun atau 45 persen dari total pembiayaan, segmen Korporasi Rp 37,3 triliun (23,5 persen), segmen Kecil dan Menengah Rp 20,8 triliun (13,1 persen), Mikro Rp 15,0 triliun (9,4 persen), dan Komersial Rp 9,6 triliun (6,1 persen).

Seiring kenaikan bisnis, BSI tetap menjaga kualitas pembiayaan ditunjukkan dengan tren penurunan NPF gross dari 3,35 persen di kuartal I 2020 menjadi 3,09 persen di kuartal I 2021. Untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, BSI juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 137,48 persen sampai kuartal I 2021.

Dari sisi Liabilitas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Indonesia sampai kuartal I 2021 mencapai Rp 205,5 triliun, naik 14,3 persen dibandingkan periode sama 2020 sebesar Rp 179,8 triliun. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan Dana Murah (Giro dan Tabungan) sebesar 14,73 persen sehingga meningkatkan rasio CASA dari 57,54 persen pada kuartal 1 2020 menjadi 57,76 persen di kuartal 1 2021.

Dengan kinerja tersebut, sampai kuartal 1 2021, BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp 234,4 triliun naik 12,65 persen secara tahunan dibanding periode sama 2020 sebesar Rp 208,1 triliun. BSI juga mencatat kenaikan rasio permodalan atau CAR menjadi 23,1 persen di kuartal 1 2021.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement