Kamis 06 May 2021 19:41 WIB

Tanaman Hias yang Diekspor Kementan Capai Rp 1,5 Miliar

Dalam kurun 2017-2021, Indonesia telah mengekspor 1,4 juta ton produk hortikultura.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto melepas ekspor tanaman hias dan benih hortikultura di Jungle Fest, Bogor, Kamis (6/5). Total nilai ekspor mencapai Rp 1,5 miliar
Foto: Republika/Dedy Darmawan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto melepas ekspor tanaman hias dan benih hortikultura di Jungle Fest, Bogor, Kamis (6/5). Total nilai ekspor mencapai Rp 1,5 miliar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melepas ekspor tanaman hias ke sejumlah negara dengan total nilai mencapai Rp 1,5 miliar. Seiring makin meningkatnya pasar ekspor tanaman hias, Kementan menyatakan bakal terus melakukan pengembangan petani plasma untuk meningkatkan minat bidang florikultura.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, kurun waktu 2017-2021, Indonesia telah mengekspor 1,4 juta ton produk hortikultura ke berbagai negara dengan nilai mencapai 1,57 miliar dolar AS.

Baca Juga

Volume ekspor rata-rata tiap tahun berkisar 291 ribu ton dan tertinggi terjadi pada 2018 dengan volume sebesar 435 ribu ton atau setara dengan 439 Juta dolar AS.

"Ini berkah, kita bisa ekspor besar-besaran florikultura dan benih sayuran pada bulan suci Ramadhan. Angkanya fantatis dan ini tidak main-main. Para eksportir ini simultan melakukan ekspornya setiap hari," kata Syahrul saat ditemui di Bogor, Kamis (6/5).

Syahrul mengatakan, keberhasilan ekspor tanaman hias membuktikan, kekayaan hortikultura dari Indonesia diakui dunia. Itu juga sekaligus bentuk komitmen para pemangku kepentingan sektor hortikultura nasional untuk lebih berdaya saing dan memberi nilai strategis terhadap perekonomian nasional.

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, ekspor pertanian pada 2020 berkontribusi 2,15 persen atau senilai Rp 1,45 miliar. Menurutnya, bisnis di bidang florikultura sangat terbuka luas dan tidak terbatas.

Airlangga menyampaikan, presiden meminta agar sektor pertanian dikawal dari hulu ke hilir dan mendorong kemudahan ekspor. Perbankan juga didorong untuk bisa membantu dalam memberikan pembiayaan modal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement