Kamis 06 May 2021 23:53 WIB

Jalan Arah Pusat Keramaian Tasikmalaya Mulai Ditutup

Jalan menuju pusat keramaian Tasikmalaya ditutup karena masuk zona merah.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Petugas gabungan memeriksa kendaraan pemudik yang melintasi Jalur Selatan di Pos penyekatan Parakan Honje, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021). Polri menambah titik posko penyekatan larangan mudik Lebaran sebanyak 381 titik dari sebelumnya 333 lokasi senusantara, sementara untuk wilayah Jabar terdapat sebanyak 158 titik posko penyekatan.
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA
Petugas gabungan memeriksa kendaraan pemudik yang melintasi Jalur Selatan di Pos penyekatan Parakan Honje, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021). Polri menambah titik posko penyekatan larangan mudik Lebaran sebanyak 381 titik dari sebelumnya 333 lokasi senusantara, sementara untuk wilayah Jabar terdapat sebanyak 158 titik posko penyekatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memperketat lagi aktivitas masyarakat lantaran daerah itu kembali masuk zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19 pada Kamis (6/5). Salah satu langkah pengetatan yang dilakukan adalah menutup akses jalan ke pusat keramaian.

Berdasarkan pantauan Republika, akses jalan yang ditutup salah satunya yaitu Jalan KHZ Mustofa. Kendaraan yang hendak melintas kawasan pusat pertokoan itu diarahkan mengambil jalan lain. Namun, masyarakat yang hendak melintas dengan berjalan kaki masih diperkenankan.

Baca Juga

Penutupan itu dilakukan sejak pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB. Sejumlah petugas juga menjaga akses jalan itu agar tak dilintasi kendaraan. 

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, penutupan akses jalan itu dilakukan untuk menghindari kerumunan. "Sampai kapan-kapannya tanya ke Kapolres. Sementara baru kawasan HZ yang ditutup," kata dia, Kamis.

Ia mengatakan, semua kegiatan yang mengundang kerumunan juga akan ditutup, seperti tempat wisata dan lainnya. Sebab, saat ini Kota Tasikmalaya kembali masuk zona merah.

"Saya bukan tidak mau ekonomi jalan, tapi masyarakat harus disiplin," kata dia.

Salah seorang pedagang di kawasan Jalan KHZ Mustofa, Hasan (70 tahun) mengeluhkan penutupan itu. Sebab, adanya penutupan itu membuat dagangannya sepi. Ia berharap, akses jalan itu dapat dibuka lagi, sehingga barang dagangannya tetap bisa laku.

"Tapi ikutin aturan saja," ujar lelaki yang sudah puluhan tahun berjualan di tempat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement