Senin 10 May 2021 18:34 WIB

Ada Lab Khusus Covid-19, Bali Makin Siap Sambut Wisatawan

Tujuannya, agar dapat dikeluarkan hasil yang cepat dan akurat.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Foto udara suasana sepi di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Kamis (6/5/2021). Aktivitas penyeberangan di pelabuhan yang menghubungkan Bali dengan NTB tersebut terpantau sepi dan hanya melayani penyeberangan untuk distribusi logistik atau kebutuhan pokok serta bagi penumpang yang berizin khusus saat hari pertama pemberlakuan larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah untuk mengantisipasi risiko penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Foto udara suasana sepi di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Kamis (6/5/2021). Aktivitas penyeberangan di pelabuhan yang menghubungkan Bali dengan NTB tersebut terpantau sepi dan hanya melayani penyeberangan untuk distribusi logistik atau kebutuhan pokok serta bagi penumpang yang berizin khusus saat hari pertama pemberlakuan larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah untuk mengantisipasi risiko penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebagai daerah pariwisata, Bali harus terus berbenah untuk menyambut momentum kebangkitan pariwisata pasca-pandemi Covid-19. Laboratorium fokus Covid-19 yang tersertifikasi global yang dihadirkan oleh Intibios Lab di Benoa melengkapi persiapan itu. 

Direktur Utama Intibios Lab Rio Abdurrachman mengatakan, Intibios Lab adalah jaringan nasional laboratorium yang telah beroperasi di sejumlah kota di Indonesia, mulai dari Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Cirebon, Lampung, Karawang, Bogor, Semarang, dan Sidoarjo. Di Jakarta, selain laboratorium di dua lokasi, Intibios Lab menyediakan layanan drive through di salah satu gedung perkantoran terkemuka di kawasan bisnis Sudirman-Thamrin. 

Sejak awal, kata dia, laboratorium ini dirancang sebagai lab khusus yang fokus pada PCR swab test, antigen swab test, tes serologi, dan pengujian lain yang berhubungan dengan penanganan Covid-19. Tujuannya, agar dapat dikeluarkan hasil yang cepat dan akurat.

Dalam menghadirkan laboratorium fokus Covid-19 di Bali, Intibios Lab bekerja sama dengan Trinity Medika yang telah mendapatkan sertifikasi dari VFS Global, perusahaan layanan visa terbesar di dunia. Selain itu, layanan dari Intibios telah masuk dalam Accredify, apps “paspor kesehatan digital” (semacam eHAC) yang berpusat di Singapura. 

“Infrastruktur kesehatan berstandar internasional ini sangat penting bagi kebangkitan pariwisata Bali dan juga Indonesia. Kita harus mampu membangun kepercayaan masyarakat internasional bahwa Bali aman dan sehat selama kita semua memenuhi protokol kesehatan. Dengan kepercayaan itu, pariwisata Bali akan menggeliat dan ekonomi akan pulih,” kata Rio, Senin (10/3).

Peresmian laboratorium sudah dilakukan di Benoa Square, sejak Rabu (5/5) dan Rio mengaku cukup puas setelah peresmian dilakukan. 

Intibios Lab adalah buah kolaborasi sejumlah pelaku usaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium setelah melihat Indonesia masih mengalami keterbatasan jumlah laboratorium untuk memenuhi rasio pengujian Covid-19 sesuai rekomendasi WHO. Kolaborasi ini digagas Enggartiasto Lukita, pengusaha senior dan mantan Menteri Perdagangan RI 2016-2019 bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Then Herry, dan Rio Abdurrachman, serta Dr. Nanny Djaya.

Dalam peresmian laboratorium di Bali, dilaksanakan video conference dengan perwakilan VFS Global di Dubai dan Accredify di Singapura. Para juru bicara perusahaan tersebut mengungkapkan optimismenya terhadap operasi Intibios Lab di Bali yang telah memenuhi standar internasional. 

CEO Trinity Medika Andrew menyampaikan rasa bangga karena dapat berpartisipasi dalam menyiapkan kebangkitan pariwisata dan perekonomian Bali. 

“Dari awal kami selalu percaya bahwa Intibios Lab adalah kolaborasi antara bisnis dan kemanusiaan. Saya bangga bisa menjadi bagian dari kebangkitan Bali,” ujar Andrew dalam acara yang sama . 

Acara kunjungan tersebut ditutup dengan penjelasan dan tur ke dalam fasilitas sehingga undangan dan wartawan mendapat bagaimana keandalan laboratorium yang telah memenuhi standar internasional, termasuk Biosafety Level (BSL) 2, dan bisa melakukan pengujian secara cepat dan akurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement