Kamis 13 May 2021 06:00 WIB

Sentra Kerajinan Kulit Magetan Ramai Dikunjungi Wisatawan

Momentum Idulfitri diharapkan menutupi kelesuan penjualan kerajinan setahun terakhir

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Berbagai produk kerajinan kulit di sentra industri kulit. Momentum Idulfitri diharapkan menutupi kelesuan penjualan kerajinan setahun terakhir. Ilustrasi.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Berbagai produk kerajinan kulit di sentra industri kulit. Momentum Idulfitri diharapkan menutupi kelesuan penjualan kerajinan setahun terakhir. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN - Sentra kerajinan kulit yang berada di Magetan ramai dikunjungi wisatawan pada liburan menjelang Lebaran. Sentra kerajinan itu berlokasi di Jalan Sawo Kelurahan Selosari, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Perajin kulit di Sentra Kulit Selosari bernama Wahyu mengatakan para pengunjung yang datang ke toko miliknya tidak hanya dari Magetan. Namun pengunjung berasal dari beberapa wilayah lain luar kota seperti Madiun, Ponorogo, Ngawi, bahkan hingga Surabaya dan sejumlah kota besar lainnya.

Baca Juga

"Alhamdulillah mulai mengalami peningkatan. Semoga bisa terus berlanjut dan pandemi menghilang," ujar Wahyu di Magetan belum lama ini.

Menurut dia, momentum hari raya keagamaan kali ini bisa dimanfaatkan untuk menutupi kelesuan pemasaran selama setahun pandemi berlangsung. Untuk meningkatkan penjualan, para perajin tetap menjual dengan harga terjangkau. Selain itu, para perajin juga menerima pesanan produk kulit sesuai permintaan konsumen.

"Dengan catatan tetap menjaga kualitas dan harga bersaing biar tidak mematikan perajin lain," kata dia.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Magetan Sucipto mengatakan peningkatan jumlah pengunjung bukan berarti mengabaikan protokol kesehatan. "Dinas telah mewanti-wanti para perajin tetap mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Justru dengan penerapan prokes ini, pengunjung bisa merasa lebih aman," kata Sucipto.

Ia menjelaskan momentum liburan keagamaan dan sekolah selalu menjadi masa puncak atau peak season penjualan produk kerajinan kulit. Peak season meliputi masa liburan sekolah, lebaran, natal, dan tahun baru. Hal ini tentu menjadi kelegaan tersendiri bagi para perajin setelah selama tahun 2020 terjadi kelesuan berbagai sektor akibat pandemi, termasuk sektor pariwisata dan perdagangan.

Adapun yang laris diburu wisatawan utamanya barang kerajinan yang bisa digunakan saat merayakan Idulfitri. "Seperti produk sepatu kulit, tas, jaket, dan pernik-pernik dari kulit," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement