Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Karta Raharja Ucu

Hamas Surati Jokowi: Yang Mulia Tolong Lawan Agresi Israel

Politik | Thursday, 13 May 2021, 00:41 WIB
Rakyat Palestina melawan agresi Israel.

Kepala Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, mengirimkan salam dan perhargaan melalui suratnya bagi Presiden Indonesia, Joko Widodo dan rakyatnya. Dalam surat tersebut, Ismail juga mendoakan berkah yang melimpah pada akhir Ramadhan dan menjelang Idul Fitri ini.

"Kami berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan berkah-Nya kepada Anda, untuk Indonesia dan rakyatnya, dan pada seluruh bangsa Islam," ujar Ismail dalam suratnya, Rabu (12/5).

Ismail menjelaskan, salam dan doa itu juga menjadi timbal balik sesama umat Muslim, serta pihak yang memang selalu mengikuti perkembangan kekerasan di Yerusalem. Secara khusus kepada Jokowi, Ismail Haniyeh memandang jika ada atensi khusus Indonesia dan rakyatnya terhadap Palestina yang terus-menerus menjadi pembangunan kolonial, pemindahan paksa, apartheid, hingga serangan pada pemukim Palestina.

"Anda telah mengikuti bagaimana Masjid al-Aqsa yang diberkati dan alun-alunnya serta pria dan wanita pemberani yang membela al-Aqsa terkena penyerbuan, penodaan, penindasan, dan kebrutalan. Belum lagi menutup masjid dan menolak akses jamaah Muslim ke sana," tulis Ismail kepada Presiden Jokowi.

Praktik itu telah menggusur dan mengambil alih permukiman properti dan memaksakan pembagian spasial serta temporal dari Masjid al-Aqsa. Bahkan, langkah Israel itu dinilainya telah mengubah status quo dalam agresi dan metode kejahatan baru yang melintasi batas. "Kejahatan ini menargetkan Kota Yerusalem yang diduduki dalam sejarah Islamnya."

Hamas berharap Presiden Jokowi dan umat Islam berdiri bersama melawan agresi Israel pada akhir bulan suci Ramadhan ini. Menjelang Idul Fitri rakyat Palestina juga tidak akan berhenti terus bersabar selama 50 tahun terakhir ini untuk mempertahankan tanah dan kesucian atas nama seluruh umat Islam.

"Kami menulis surat ini kepada Yang Mulia pada hari-hari bulan solidaritas, kerja sama dan menjelang kemenangan ini, dengan berharap dan percaya bahwa umat Islam akan menjadi seperti satu struktur konkret untuk berdiri bersama Yerusalem dan kesucian," kata dia.

Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan sikap terhadap konflik di Palestina, khususnya pengusiran paksa warga Palestina dari Syeikh Jarrah, Yerusalem Timur. Indonesia, kata Presiden, mengutuk aksi pengusiran tersebut.

"Pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan. Indonesia mengutuk tindakan tersebut," ujar Presiden Jokowi melalui akun Twitter @jokowi, Senin (10/5).

Presiden mengatakan Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel. Jokowi menegaskan Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina.

Pada akhir Ramadhan, Israel menyerang kompleks masjid Al-Quds, dan membombardir wilayah permukiman penduduk di Jalur Gaza. Faksi Hamas yang menguasai Jalur Gaza lantas bereaksi dengan mengirimkan ratusan roket ke Tel Aviv.

Serangan di Gaza tersebut adalah rangkaian terkini dari meningkatnya kekerasan di Yerusalem Timur, beberapa pekan belakangan yang dipicu upaya Israel mengusir sejumlah warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah.

Aksi pengusiran itu ditanggapi unjuk rasa warga Palestina di Yerusalem Timur yang secara tradisional merupakan "kapling" umat Islam. Aksi unjuk rasa itu juga untuk mengadang rencana rencana kelompok garis keras Yahudi melintasi Masjid al-Aqsha untuk memperingati Hari Yerusalem yang menandai kemenangan Israel dalam perang 1967.

Jumat (7/5), polisi Israel merangsek ke wilayah shalat di Masjid al-Aqsha, termasuk Haram al-Syarif dan Masjid Kubah Batu, untuk membubarkan unjuk rasa tersebut. Mereka menembakkan peluru karet, granat kejut, dan gas air mata.

Serangan tersebut berulang berhari-hari hingga Senin (10/5). Hingga Senin, menurut Bulan Sabit Merah Palestina, secara total, lebih dari 1.000 orang terluka sepanjang penyerangan ke Masjid al-Aqsha tersebut.

Senin itu juga kelompok Hamas mengancam akan menembakkan roket ke wilayah Israel jika polisi masih berkeras tetap berada di al-Aqsha hingga pukul 18.00 waktu setempat. Karena ancaman itu tak diindahkan hingga tenggat waktu habis, roket-roket Hamas meluncur ke wilayah Israel pada Senin sore.

Serangan udara Israel ke Gaza diklaim sebagai balasan atas roket-roket tersebut. Militer Israel alias IDF berkeras bahwa wilayah yang diserang merupakan fasilitas Hamas dan Jihad Islam. Namun faktanya, warga sipil bahkan anak-anak dari pihak Palestina ikut jadi korban.

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image