Kamis 13 May 2021 10:17 WIB

Ledakan Petasan di Kudus Sebabkan Satu Orang Meninggal

Warga yang menuju lokasi kejadian menemukan korban ledakan dalam kondisi tergeletak

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas Forensik Rumah Sakit Polri membawa jenazah korban ledakan petasan. Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas Forensik Rumah Sakit Polri membawa jenazah korban ledakan petasan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS - Ledakan petasan di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Selain itu tiga orang mengalami luka-luka sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit setempat, Rabu.

Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma membenarkan peristiwa itu. Insiden tersebut terjadi di Desa Karangrowo pada Rabu antara pukul 19.00-20.00 WIB.

Baca Juga

Kejadian berawal ketika ada tiga pemuda menyulut petasan di jalan desa setempat. Setelah terjadi ledakan, mereka terkena letusan serta satu orang yang kebetulan lewat juga ikut menjadi korban.

Warga yang menuju lokasi kejadian menemukan korban ledakan dalam kondisi tergeletak. Satu orang di antaranya meninggal dan lainnya mengalami luka-luka. Kemudian mereka dilarikan ke Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

Aditya berharap masyarakat tidak menyulut petasan karena jelas melanggar aturan. Polres Kudus sebelumnya sudah mengamankan pengedar bahan untuk membuat petasan dari Kaliwungu dan Jekulo.

Direktur Utama RS Mardi Rahayu Pujianto membenarkan adanya empat korban ledakan petasan yang dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus. Satu di antaranya meninggal dunia karena mengalami luka cukup parah di bagian dada.

Salah satu korban meninggal dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 19.00 WIB dalam kondisi masih hidup. Akan tetapi sekitar pukul 19.45 WIB korban meninggal dunia setelah tim medis berupaya memberikan pertolongan.

Tiga korban lain dua di antaranya mengalami luka patah tulang di bagian kaki dengan luka terbuka dan satu orang mengalami luka pada jari tangan. Korban meninggal berinisial TM (19) sedangkan korban lain yang menjalani perawatan berinisial KA (19), PR (19), dan MNA (16). Semuanya adalah warga Desa Karangrowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement