Kamis 13 May 2021 11:06 WIB

Digitalisasi Mampu Dorong Bisnis Ramadhan di Tengah Pandemi

Peluang bisnis Ramadhan pun meningkat karena semua berlomba-lomba berbuat kebaikan

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Peluang bisnis Ramadhan pun meningkat karena semua berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap sesama, tidak hanya dengan keluarga dan rekan terdekat.
Foto: www.freepik.com.
Peluang bisnis Ramadhan pun meningkat karena semua berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap sesama, tidak hanya dengan keluarga dan rekan terdekat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun lalu menjadi masa yang penuh tantangan pandemi Covid-19. Masyarakat terpaksa beradaptasi terhadap keadaan new normal yang membatasi segala bentuk interaksi termasuk saat momen penting seperti Ramadhan. 

Berbagai aktivitas termasuk yang bertujuan mempererat silaturahmi selama Ramadhan, dituntut harus dapat dilakukan di mana dan kapan saja. Peluang bisnis Ramadhan pun meningkat karena semua berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap sesama, tidak hanya dengan keluarga dan rekan terdekat.

Layanan penjualan dan pengiriman barang dan jasa harus beradaptasi dengan kebutuhan konsumen lewat digitalisasi. Selama 2020, kondisi new normal membuat konsumen lebih cepat beradaptasi dengan platform digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Menurut laporan oleh perusahaan data dan artificial intelligence, ADA, terdapat peningkatan hingga 90 persen terhadap penggunaan internet, e-commerce, serta pembayaran digital di Indonesia selama masa pandemi. Peningkatannya pun semakin signifikan saat Ramadhan.

Selain itu, terlihat juga peningkatan pengeluaran kebutuhan hobi atau kesenangan pribadi konsumen, seperti melalui platform edukasi online, pembelian produk olah raga atau gaming, serta bermacam perabotan rumah. Berbagai pelaku bisnis pun semakin banyak berjualan secara daring dan mengirimkan produk melalui layanan pengiriman. 

Hal itu ditunjukkan oleh peningkatan pada pengiriman makanan, belanjaan, donasi, obat, dan produk lainnya. Adapun tren peningkatan penjualan dan pengiriman secara daring menjadi salah satu indikasi besarnya minat masyarakat dalam berbagi dan menebar kebaikan dengan sesama khususnya selama Ramadhan.

Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) M Feriadi mengatakan adanya tren kenaikan pengiriman barang berupa parsel, khususnya selama Lebaran. Adapun tren pengiriman sudah menjadi budaya saat menjelang Ramadhan, karena adanya larangan mudik dan social distancing.

"Yang mendorong masyarakat untuk saling bertukar hadiah dengan mengirim parsel atau hampers Lebaran," ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Kamis (13/5).

Sesuai dengan data perubahan perilaku konsumen, pelaku bisnis perlu beradaptasi dan mempercepat optimalisasi digital untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam berbagi kebaikan, dari mana saja dan untuk siapa saja, meski jarak memisahkan. Berbagai layanan pun semakin ditingkatkan untuk memberi kemudahan berbelanja dan perlindungan bagi para pelanggan.

Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia Yoga Prasetyo mengatakan Allianz menjalankan kampanye #AwaliDenganKebaikan di Ramadhan tahun ini. Melalui kampanye ini, Unit Usaha Syariah PT Asuransi Allianz Indonesia (Allianz Life Syariah) berupaya memaksimalkan layanannya dengan turut mengajak untuk berbuat kebaikan dan saling tolong menolong dengan sesama. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement