Jumat 14 May 2021 17:31 WIB

Keluasan Ilmu dan Kekuasaan Allah: Tafsir Ayat Kursi

Ayat Kursi ini dianggap sebagai ayat yang memiliki keutamaan khusus.

Red: Ani Nursalikah
Keluasan Ilmu dan Kekuasaan Allah: Tafsir Ayat Kursi
Foto:

Hadits lain dari Abu Hurairah ra mengatakan: “Rasulullah saw, bersabda: ‘Bila engkau akan beranjak ke tempat tidurmu, maka bacalah ayat Kursi karena sesungguhnya ia (dapat menjadikanmu) senantiasa mendapatkan penjagaan dari Allah dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.”(HR. al-Bukhari) (Hadits ini dirwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam  Shahih-nya, kitab al-Wakalah, bab 10  Idza Wakkala Rajulan Fataraka al-Wakilu Syai’an fa Ajazahu al-Muwakkil Fahuwa Ja’izun hadits No. 2311, Fathul Bari 4/568 diriwayatkan pula dalam Shahih–nya kitab Bad’il Khalqi, bab Shifatul Iblis wa Junudihi  No. 3275 (6/386).

Dalam praktiknya, umat Islam memiliki pelbagai cara dalam mengagungkan ayat ini. Ada yang membacanya secara keseluruhan ayat kursi, ada pula yang hanya membaca potongan-potongan ayat ini, terutama (اَللهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ).

Ayat ini memang menggambarkan tentang kebesaran, keesaan, dan kekuasaan dan kekekalan Allah swt. Kata ‘al-qayyum’ menunjukkan bahwa Allah adalah Maha Abadi, yang tidak tergantung kepada apapun, terus hidup dan mengawasi segala tindak tanduk makhluknya.

Disebutkan bahwa Sahabat Umar ibn Khattab membaca qayyum (berdiri dengan sendirinya) menjadi qiyamun dengan pengertian bahwa semua makhluk (manusia dan alam) sangat tergantung kepada-Nya. Dengan kata lain, segala sesuatu tidak akan berwujud tanpa perintah dari-Nya. Selaras dengan ini, dalam firman-Nya yang lain disebutkan,

وَمِنْ آيتِهِ اَنْ تَقُوْمَ السَّمَاءُ وَالأَرْضُ بِأَمْرِهِ

Di antara tanda-tanda kekuasannya ialah berdirinya langit dan bumi dengan kehendakNya. (Q.S. al-Rum [30]: 25)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement