Jumat 14 May 2021 17:31 WIB

Keluasan Ilmu dan Kekuasaan Allah: Tafsir Ayat Kursi

Ayat Kursi ini dianggap sebagai ayat yang memiliki keutamaan khusus.

Red: Ani Nursalikah
Keluasan Ilmu dan Kekuasaan Allah: Tafsir Ayat Kursi
Foto:

Berdasarkan ayat ini, segala kejadian harus dipahami sebagai bagian dari skenario besar-Nya terhadap makhluk, dan bahkan hanya karena izin-Nya pulalah syafaat atau pertolongan dan ampunan bisa diperoleh oleh seseorang. Secara tidak langsung ayat ini pun berbicara tentang keterbatasan ilmu manusia.

Karena manusia hanya dapat mengetahui sesuatu yang telah Allah perlihatkan kepada mereka. Tentu, hanya dikit saja ilmu yang dimiliki oleh manusia, termasuk pengetahuan mereka tentang Zat dan sifat-sifat Sang Pencipta.

Berdasarkan keterangan di atas, makna ayat kursi bukanlah semata-mata tentang kursi atau arsy tempat Allah bersemayam, melainkan karena keluasan ilmu dan keuasaan-Nya yang tak terbatas. Disebutkan oleh Ibn Katsir bahwa sebagian mufassir, seperti al-Qaffal dan Zamakhsyari, berpendapat bahwa pembahasan yang disuguhkan dalam ayat ini adalah narasi tentang kekuasaan-Nya.

Pada hakikatnya, yang dimaksudkan bukanlah kursi dalam pengertian fisik yang imajinasinya digambarkan sebagai sebuah singgasana, akan lebih merupakan tentang pengetahuan Allah yang meliputi langit dan bumi. Ibnu ‘Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan Kursi-Nya ialah pengetahuan (ilmu-Nya).

Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Zar al-Ghifari, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, tiadalah langit yang tujuh dan bumi yang tujuh lapis bila diletakkan pada Kursi melainkan seperti sebuah lingkaran (besi) yang dilemparkan di tengah-tengah padang pasir. Sesungguhnya keutamaan Arasy atas Kursi sama dengan keutamaan padang pasir atas lingkaran itu.” (Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, jilid II, (Cairo: Mu`assasah Qurtubah, 2000), hlm. 442).      

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement