Jumat 14 May 2021 14:15 WIB

Warga Bangka Tengah Tetap Bertandang Saat Lebaran di Pandemi

Bertandang sulit dihilangkan karena sudah menjadi tradisi.

Red: Teguh Firmansyah
Panitia menyemprotkan hand sanitizer kepada warga yang akan melaksanakan shalat Idul Fitri 1442 H di Masjid Besar Lembang, kawasan Alun-alun Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (15/5). Lebaran kali ini, Pemerintah mengizinkan warga melakukan shalat Idul Fitri di masjid atau lapangan terbuka dengan ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang harus dipatuhi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Panitia menyemprotkan hand sanitizer kepada warga yang akan melaksanakan shalat Idul Fitri 1442 H di Masjid Besar Lembang, kawasan Alun-alun Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (15/5). Lebaran kali ini, Pemerintah mengizinkan warga melakukan shalat Idul Fitri di masjid atau lapangan terbuka dengan ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang harus dipatuhi.

REPUBLIKA.CO.ID, KOBE  -- Sejumlah warga di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tetap menjalankan tradisi bertandang untuk merayakan Idul Fitri 1442 Hijriah kendati situasi masih di tengah pandemi virus Corona baru. Bertandang sulit dihilangkan karena sudah menjadi tradisi.

"Bertandang atau bersilaturahim dari rumah ke rumah tetap dilakukan karena sudah menjadi tradisi, namun kami tetap waspada dan taat protokol kesehatan," kata seorang warga setempat, Samsir, di Koba,Kamis.

Baca Juga

Ia menjelaskan tradisi bertandang sulit dihilangkan namun tetap menyesuaikan dengan situasi saat ini yang masih terjadi pandemi COVID-19."Tetap menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Bertandang terbatas, hanya ke rumah keluarga terdekat saja," ujarnya.

Warga lainnya, Deddy, mengatakan sulit menutup pintu dengan tidak menerima tamu dalam suasana Lebaran meski di tengah pandemi."Pintu rumah tetap terbuka untuk tamu, tetapi wajib menaati protokol kesehatan dan jam tamu juga terbatas," ujarnya.

Ia mengatakan semarak Idul Fitri tahun ini di daerah setempat memang jauh berbeda dengan sebelum negeri dilanda pandemi virus corona baru."Masing-masing warga sudah menahan diri dan hati-hati, sehingga kegiatan bertandang hanya di rumah tertentu saja," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًاۖ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۗ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَكِ هٰذَا ۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

(QS. Ali 'Imran ayat 37)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement