Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yogie Alwaton

Di Balik Scudetto Inter Milan

Olahraga | Tuesday, 18 May 2021, 13:45 WIB
Inter Milan Scudetto. Foto: Republika

Inter Milan dipastikan juara Liga Italia musim 2020/2021. Hal ini dipastikan setelah pesaing terdekatnya, Atalanta tidak mampu mengejar poin tersisa untuk mengejar Inter Milan yang berada di puncak klasemen. Atalanta hanya mendapat poin imbang melawan Sassuolo pada 2 Mei lalu.

Kondisi itu membuat Inter Milan menjadi juara Liga Italia setelah sebelumnya puasa gelar selama 11 tahun. Gelar ini sekaligus juga sebagai trofi pertama Inter sejak 2011 dan gelar liga pertama sejak 2010, saat meraih treble, yakni Liga Italia, Liga Champions, dan Piala Italia.

Klub yang didirikan pada tahun 1908 ini hanya menelan 3 kekalahan dari total pertandingan di Serie A. Inter Milan terakhir dikalahkan oleh Juventus pada 15 Mei lalu. Sebelumnya, Inter Milan bahkan tidak pernah mengalami kekalahan sejak Januari dengan 18 pertandingan unbeaten berturut-turut.

Kesuksesan Inter Milan meraih Scudetto ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Setidaknya ada empat faktor dibalik Scudetto Inter Milan pada musim ini.

Pertama, Duo LuLa. Tak dapat dipungkiri bahwa Romelu Lukaku yang dipercaya sebagai ujung tombak Inter Milan merupakan sosok penting dibalik Scudetto yang diraih. Semenjak pembeliannya pada 2019 lalu dari Manchester United, Lukaku disulap oleh Antonio Conte sebagai pemain yang mematikan. Bersama Lautaro Martinez sebagai sesama duo pencetak gol, Lukaku sukses mencetak 23 gol dan 11 assists di Serie A. Tidak hanya mengkokohkan Inter Milan diposisi puncak klasemen, kondisi ini juga membuat Lukaku menjadi top scorer Serie A kedua tepat dibawah Cristiano Ronaldo dengan 29 gol.

Duo LuLa. Foto: Republika

Duo LuLa menjadi ujung tombak kuat Inter Milan musim ini. Lautaro Martinez yang di awal musim tidak terlalu menunjukkan performa yang cukup baik mampu membuktikan tajinya dengan membantu Inter meraih Scudetto. Lautaro bahkan juga mencatatkan 16 gol yang dipersembahkan untuk Inter Milan.

Kedua, trio lini belakang Inter Milan. Tak hanya Juventus yang memiliki trio BBC, yaitu Bonucci, Barzagli dan Chiellini, Inter Milan juga memiliki trio lini belakang yang sangat kuat, yaitu Skriniar, de Vrij, dan Bastoni. Permainan tiga bek Nerazzuri dengan formasi 3-5-2 bahkan membuat lini belakang Inter jarang kemasukan gol. Hal ini terbukti dengan adanya kiper veteran Samir Handanovic yang telah mencatatkan 14 clean sheet di liga musim ini.

Campione D'Italia/twitter.com

Ketiga, tangan apik Antonio Conte. Pelatih Inter Milan yang sukses meraih scudetto bagi nerazzuri ini mengawali karirinya dengan bermain untuk klub lokal Leece. Karirnya lalu berlanjut sebagai pemain dari Juventus dengan menjadi kapten tim dan sukses membawa Juventus meraih kejayaan pada masanya.

Antonio Conte. Foto: Republika

Karir pelatih professionalnya sendiri mencapai masa kejayaan dikenal setelah membawa klub Bari yang dinobatkan sebagai juara Serie B dan dipromosikan ke Seria A. Lalu karirnya berlanjut untuk melatih Juventus dan mencatat debut resminya pada tanggal 11 September 2011. Hanya satu tahun sejak kepelatihannya, Ia kemudian berhasil mengantarkan Juventus meraih Scudetto ke-28 usai mengalahkan Cagliari dengan skor 2-0.

Karir Antonio Conte di Inter Milan sendiri dimulai pada tanggal 31 Mei 2019. Meskipun pada kompetisi selain Serie A Inter Milan tidak mencatatkan performa yang baik, hal itu nampaknya dimanfaatkan oleh Conte dan tim untuk lebih fokus hanya pada pergelaran Serie A. Hingga pada akhirnya, Inter Milan sukses meraih Scudetto pada musim 2020/2021.

Di tangan Antonio Conte, Inter Milan merajai Serie A dengan hanya menelan 3 kali kekalahan dengan hanya menyisakan 1 pertandingan tersisa. Antonio Conte seringkali menggunakan formasi 3-5-2 dengan ujung tombak Lukaku dan Lautaro. Sementara lini belakang dipercayai oleh Skriniar, de Vrij, dan Bastoni. Sedangkan lini tengah biasa diisi oleh Hakimi, Eriksen, Brozovic, Barela, serta Perisic.

Keempat, permasalahan finansial.

Namun, dibalik suksesnya Inter Milan meraih Scudetto ternyata tak terlepas dari jerih payah Nerazzuri dalam hal finansial. Wakil Presiden Inter Milan, Javier Zanetti mengungkapkan bahwa keuangan Inter Milan mengalami masalah yang sangat buruk. Bahkan, pemilik Suning Holding Group selaku pemilik klub pernah mempertimbangkan untuk menjual hak kepemilikan Inter Milan sejak pertengahan musim lalu.

Javier Zanetti ungkap Inter Milan memiliki masalah finansial yang sangat buruk. Foto: Republika

Kondisi tersebut diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang berdampak pada berkurangnya pemasukan keuangan dari Inter Milan. Pada saat itu, situasi ini bisa berdampak pada performa menurunnya tim di atas lapangan pertandingan. Namun Nerazzuri pada akhirnya berhasil membuktikan tajinya dan meraih Scudetto ke-19 nya pada musim 2020/2021.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image