Rabu 19 May 2021 11:01 WIB

Jokowi Tinjau Ruas Pertama Tol Pekanbaru-Padang

Terhubungnya dua kota di Sumatra ini diharapkan meningkatkan daya saing produk.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Foto udara pembangunan ruas jalan tol Padang - Pekanbaru di Nagari Kasang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (26/2). Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan jalan tol Pekanbaru-Bangkinang, sebagai ruas pertama dari jalur tol Pekanbaru-Padang.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Foto udara pembangunan ruas jalan tol Padang - Pekanbaru di Nagari Kasang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (26/2). Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan jalan tol Pekanbaru-Bangkinang, sebagai ruas pertama dari jalur tol Pekanbaru-Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan jalan tol Pekanbaru-Bangkinang, sebagai ruas pertama dari jalur tol Pekanbaru-Padang. Ruas tol sepanjang 40 km tersebut menjadi ruas pertama yang nantinya akan menghubungkan dua provinsi, Riau dan Sumatra Barat, dengan panjang total 254,8 km. 

"Kita harapkan progresnya makin hari makin panjang. Dan sekali lagi dengan terbukanya banyak ruas-ruas tol ini, kita harap mobilitas barang, mobilitas orang bisa dipercepat sehingga kita memiliki daya saing tinggi terhadap negara lain," ujar Jokowi dalam tinjauannya di lokasi, Rabu (19/5). 

Jokowi juga berharap terhubungnya Kota Pekanbaru di Riau dan Padang di Sumatra Barat melalui jalan tol nantinya mampu mendongkrak daya saing produk di kedua wilayah. Dengan begitu, maka produk-produk lokal pun diharapkan juga bisa bersaing dengan luar negeri. 

Ruas tol Padang-Pekanbaru sendiri terdiri dari 6 seksi, terdiri dari Pekanbaru-Bangkinang (40 km), Bangkinang-Pangkalan (56 km), Pangkalan-Payakumbuh (58 km), Payakumbuh-Bukittinggi (34 km), Bukittinggi-Sicincin (38 km), dan Sicincin-Padang (36,15 km).

Untuk keseluruhan ruas tol Trans Sumatra yang masuk dalam jalur backbone alias jalur utama, pemerintah tetap menargetkan bisa rampung 2024. Tantangan terbesar dalam pembangunan jalan tol trans Sumatra ini adalah pembiayaan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement