Kamis 20 May 2021 02:00 WIB

Alami Fintek Aktif Ekspansi Tahun Ini

Pada Maret 2021, Alami mengakuisisi BPRS Cempaka Al Amin.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Alami atau PT ALAMI Fintek Sharia.
Foto: dokpri
Alami atau PT ALAMI Fintek Sharia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Alami Fintek Syariah akan memperluas ekosistem dengan berkolaborasi dan menjalin kemitraan di berbagai segmen. Product and Brand Manager ALAMI, Marco Pandita mengatakan akuisisi bank yang dilakukan pada Maret 2021 lalu adalah salah satunya.

"Group ALAMI tentunya akan memperluas akses pelayanan keuangan syariah agar lebih terdemokratisasi kepada seluruh masyarakat," katanya pada Republika.co.id, Rabu (19/5).

Baca Juga

Marco mengatakan BPRS yang baru diakuisisi adalah BPRS Cempaka Al Amin yang berdomisili di Jakarta. BPRS ini akan menjadi melengkapi layanan finansial ALAMi selain P2P financing yang sudah berjalan.

ALAMI akan meningkatkan dan memperluas layanan BPRS yang telah diakuisisinya dengan lebih professional serta meningkatkan kemampuan teknologinya. Sehingga bisa berkontribusi kepada peningkatan akses kepada UMKM di Indonesia.

"Proses akuisisi dan penambahan modal akan dilakukan secara bertahap, dan saat ini nilainya sudah mencapai lebih dari Rp 50 miliar," katanya.

CEO ALAMI, Dima Djani menyatakan masih banyak peluang potensial yang bisa dieksplorasi di sektor BPR dan BPRS di daerah. Langkah ekspansi ALAMI akan makin masif tahun ini.

Selain berfokus menjamin adanya penyaluran kredit, ALAMI juga fokus berkolaborasi memperlebar jangkauannya dengan kolaborasi strategis bersama beberapa startup. Seperti eFishery di sektor perikanan kelautan, dan BukaPengadaan dari Bukalapak di sektor e-procurement

Tidak lupa, untuk memperkuat barisan institutional funders, ALAMI kini sudah bekerja sama dengan Bank Mandiri Syariah dan Bank BRI Syariah yang kini sudah menjadi Bank Syariah Indonesia. ALAMI juga sudah kolaborasi dengan BPR Syariah dan tujuh BPR lainnya. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَالُوْا فِيْمَ كُنْتُمْ ۗ قَالُوْا كُنَّا مُسْتَضْعَفِيْنَ فِى الْاَرْضِۗ قَالُوْٓا اَلَمْ تَكُنْ اَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوْا فِيْهَا ۗ فَاُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ ۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًاۙ
Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi sendiri, mereka (para malaikat) bertanya, “Bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Kami orang-orang yang tertindas di bumi (Mekah).” Mereka (para malaikat) bertanya, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?” Maka orang-orang itu tempatnya di neraka Jahanam, dan (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali,

(QS. An-Nisa' ayat 97)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement