Larangan Mudik Berakhir, DPR Puji Kinerja Aparat

Seharusnya masyarakat punya kesadaran dan memahami pertimbangan kenapa mudik dilarang

Rabu , 19 May 2021, 22:43 WIB
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, memuji kinerja aparat kepolisian yang telah sungguh-sungguh dalam melakukan penyekatan di sejumlah kawasan perbatasan. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, memuji kinerja aparat kepolisian yang telah sungguh-sungguh dalam melakukan penyekatan di sejumlah kawasan perbatasan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan larangan mudik lebaran 2021 telah resmi berakhir. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, memuji kinerja aparat kepolisian yang telah sungguh-sungguh dalam melakukan penyekatan di sejumlah kawasan perbatasan.

"Para aparat sudah sangat kerja keras di jalanan. Mereka rela panas-panasan dan tidak lebaran di rumah demi tugas negara. Saya angkat topi juga untuk mereka," kata Dasco dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/5) lalu.

Baca Juga

Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini menyesalkan masih adanya oknum masyarakat yang nekat mudik bahkan melawan aparat kepolisian saat diberhentikan petugas. Seharusnya, masyarakat memiliki kesadaran dan memahami pertimbangan kenapa aturan mudik dilarang.

"Semua orang pasti ingin merayakan Hari Raya bersama keluarga di kampung halaman. Tapi kondisi saat ini tidak memungkinkan. Kita tidak hidup sendirian, jadi kita tidak boleh menggampangkan situasi pandemi ini," ucapnya.

Selain itu Dasco juga mengapresiasi pelaksaan mudik lebaran 2021. Menurutnya pemerintah telah berhasil mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 melalui kebijakan penanganan dan pelarangan mudik lebaran 2021.

"Menurut saya pemerintah cukup berhasil dalam mencegah penyebaran Covid 19 dengan melarang warga untuk mudik. Meski masih ada sebagian kecil yang nekat mudik, tapi bagi saya secara keseluruhan sudah cukup berhasil," kata Dasco,

Dasco menambahkan, seandainya pemerintah tidak melakukan mitigasi ancaman Covid-19 melalui pelarangan mudik, angka pengidap Covid-19 bisa berpotensi naik secara drastis.