Senin 31 May 2021 13:32 WIB

Vaksin Merah Putih Siap Disalurkan Paling Lambat Awal 2022

Bio Farma menggandeng 5 universitas dan 2 lembaga penelitian untuk vaksin merah putih

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sampai saat ini Kementerian BUMN dan dalam hal ini BUMN Bio Farma masih berjibaku untuk membuat vaksin merah putih. Ia mentargetkan vaksin ini bisa terlihat hilalnya untuk didistribusikan pada akhir tahun nanti.

Erick menjelaskan Bio Farma menggandeng lima universitas dan dua lembaga penelitian saat ini masih melakukan pembuatan vaksin merah putih. Harapannya vaksin ini bisa memenuhi kebutuhan vaksin masyarakat.

Baca Juga

"Kami sesuai penugasannya kementerian BUMN, terus bekerja keras untuk mendapatkan vaksin merah putih. Lima universitas dan dua lembaga penelitian. Kerja keras ini akan akhir tahun ini paling lambat awal tahun depan kita liat progresnya," ujar Erick di Bandara Soekarno Hatta, Senin (31/5).

Erick menjelaskan pemerintah juga tidak hanya membuka peluang pengadaan vaksin dari impor dan membuat sendiri. Erick mengatakan pemerintah membuka diri apabila ada pihak pihak lain yang hendak melakukan kerjasama pembuatan vaksin di Indonesia.

"Kami juga membuka diri dengan pihak pihak lain. Kami mau produksi vaksin sendiri," ujar Erick.

Ia juga menjelaskan hingga Mei ini realisasi penyaluran vaksin sudah mencapai 26,9 juta masyarakat. Total dosis yang sudah dikantongi pemerintah saat ini sebesar 75,9 juta dosis.

Erick menjelaskan dari jumlah 75,9 juta dosis yang dimiliki oleh negara maka bisa mencakup 37,5 juta masyarakat. Hingga Mei ini, kata Erick, 26,9 juta masyarakat sudah divaksin.

"Alhamdulillah sampai saat ini Indonesia sudah punya 75.9 juta vaksin. Dimana, dari 75,9 juta itu kalau satu rakyat indonesia mempergunakan dua dosis, maka cukup untuk 37,5 juta. Pemerintah dibantu rakyat semua kita sudah mendapatkan vaksinasi 26,9 juta yang sudah divaksin," ujar Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement