Selasa 01 Jun 2021 19:46 WIB

Bincang Podcast, Ini Curhat Erick Thohir ke Deddy Corbuzier

Erick mengaku dijauhi sejumlah teman karena tak mengakomodasi kepentingan mereka.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dalam sebuah bincang podcast bersama Deddy Corbuzier, Erick menceritakan pengalamannya menjabat sebagai menteri BUMN.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dalam sebuah bincang podcast bersama Deddy Corbuzier, Erick menceritakan pengalamannya menjabat sebagai menteri BUMN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbincang dalam podcast bersama Deddy Corbuzier, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencurahkan cerita sepanjang ia menjabat sebagai menteri.

Erick mengatakan selalu mengedepankan profesionalitas saat menjabat sebagai menteri BUMN. Erick mengaku dijauhi sejumlah teman lantaran tidak mampu mengakomodasi keinginan mereka. 

Baca Juga

"Jadi menteri bukan menambah teman, teman yang dekat aja kabur, ah Erick berubah, gua minta tolong tidak dikasih. Bagaimana kita mau nolongin, kita membuat kebijakan untuk semua, bukan buat teman," ujar Erick dalam podcast bersama Deddy Corbuzier yang ditayangkan pada Selasa (1/6).

Erick berusaha menjaga kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menperbaiki kinerja BUMN. Permintaan pribadi Jokowi yang membuat Erick mau menjadi Menteri BUMN. 

"Pak Jokowi ajak bicara dari hati ke hati. Pak Erick, saya mau lakukan ini, saya perlu orang tepat. Saya bilang, orang yang tepat banyak. Beliau bilang tidak, saya ingin beri kesempatan Pak Erick, toh Pak Erick tidak butuh apa-apa, saya ingin Pak Erick bantu saya perbaiki BUMN," ucap Erick. 

Tak ingin mengecewakan Jokowi, Erick pun menarik figur terbaik di bidangnya seperti Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo sebagai wakil menteri BUMN. Nama pertama kemudian diangkat sebagai menteri kesehatan dan Erick kembali menarik bankir Pahala Mansuri untuk menggantikan Budi Gunadi Sadikin. Tak hanya wakil menteri, Erick juga menempatkan figur berkompeten dalam posisi deputi, baik dari swasta maupun aparatur sipil negara (ASN). 

"Sama seperti teorinya Aa Gym, ibaratnya kita itu tukang parkir, ya kita pastikan benar parkirnya, nanti mobilnya pergi lagi," kata Erick. 

Erick menyebut pencapaian BUMN saat ini juga tak lepas dari kerja keras para menteri yang lain. Erick berharap transformasi BUMN dapat memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement