Kamis 03 Jun 2021 18:23 WIB

Pulihkan Pariwisata, Pangan Lokal Masuk Hotel Berbintang

Pemda Bali sudah memiliki Peraturan Gubernur tentang pangan lokal masuk ke hotel.

Red: Hiru Muhammad
Gerakan konsumsi pangan lokal masuk hotel berbintang yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Hanara Clinik terus berlanjut di berbagai daerah. Setelah menginisiasi kerja sama dengan Hotel Accor Group di Bandung, Jogyakarta, kini gerakan tersebut menyasar Hotel Accor Group di Bali tepatnya di Sofitel Nusa Dua Bali.
Foto: istimewa
Gerakan konsumsi pangan lokal masuk hotel berbintang yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Hanara Clinik terus berlanjut di berbagai daerah. Setelah menginisiasi kerja sama dengan Hotel Accor Group di Bandung, Jogyakarta, kini gerakan tersebut menyasar Hotel Accor Group di Bali tepatnya di Sofitel Nusa Dua Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA--Gerakan konsumsi pangan lokal masuk hotel berbintang yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Hanara Clinik terus berlanjut di berbagai daerah. Setelah menginisiasi kerja sama dengan Hotel Accor Group di Bandung, Jogyakarta, kini gerakan tersebut menyasar Hotel Accor Group di Bali tepatnya di Sofitel Nusa Dua Bali. 

"Dari Bali sebagai ikon pariwisata Internasional kita kenalkan pangan lokal sebagai sajian Internasional di hotel-hotel berbintang. Berbagai olahan produk pangan lokal seperti kedelai lokal, ubi kayu, ubi jalar, kacang-kacangan, shorgum, porang merupakan sajian yang menarik jika disajikan, dikemas serta branding yang menarik," demikian dikatakan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi pada gerakan konsumsi pangan lokal tersebut melalui sambungan virtual, Kamis (3/6).

Sebagai bentuk komitmen bersama mengembangkan pangan lokal, dalam kesempatan acara tersebut ditandatangani Nota Kesepahaman antara Kementan, Hotel Accor Grup dan Dinas Pertanian Provinsi Bali. Nota kesepahaman ini dalam hal promosi dan pemanfaatan produk pangan lokal untuk meningkatkan Kesehatan dan pengembangan jasa perhotelan.

Suwandi mengutarakan agar Nota Kesepahaman tersebut diimplementasikan dilapangan, pemerintah Bali sudah memiliki Peraturan Gubernur tentang pangan lokal masuk ke hotel, restoran, catering, sehingga bisa membantu para petani/UMKM. Dengan demikian, upaya memasukan pangan lokal ke hotel berbintang ini benar-benar berjalan demi meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian nasional."Keunggulan pangan lokal sangat baik untuk peningkatan stamina tubuh," katanya.

Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan, Bambang Pamuji menambahkan Kementan berkomitmen membantu petani UMKM mengembangkan pangan lokal, meningkatkan kualitas produk yang bernilai tambah. Selanjutnya menggandeng hotel, restoran dan catering dalam bentuk kemitraan untuk menyerap produk. "Ini langkah nyata pemerintah bersinergi dengan pelaku usaha untuk menumbuhkan sektor perekonomian lewat pertanian. Pertanian adalah salah satu sektor yang mampu berjalan di tengah ancaman pandemi corona ini," ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana menuturkan dimasa pandemik covid ini, Pemerintah Provinsi Bali menyambut baik dengan adanya Gerakan Konsumsi Pangan lokal di Perhotelan yang diselenggarakan Kementan di Nusadua Bali. "Ini tentunya terobosan nyata yang dapat memulihkan kembali sektor pariwisata," ujar Ketut.

Di sana, Senior Director Strategic Pathnersif dan Nasional Sales Accor Grup, Helmi Kurniawan mengungkapkan beberapa hotel telah merangkul dan bermitra dengan beberapa petani UMKM di beberapa daerah untuk memasok produk pangan lokal. Dengan begitu, ketersediaan stok pangan lokal tidak mengalami kendala."Pihak perhotelan sudah bermitra dengan petani pemasok pangan lokal. Stok pangan tidak ada masalah nantinya," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan pelatihan manfaat pangan lokal untuk meningkatkan daya tahan tubuh oleh dr Hanson diikuti oleh para pegawai hotel serta peserta dari Dinas Pertanian Kabupaten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement