Senin 07 Jun 2021 05:15 WIB

Tiga Hal Menurut Syekh Nawawi yang Selamatkan Umat Islam

Ada tiga hal penting dari empat perkara yang mesti diperhatikan umat Islam.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Tiga Hal Menurut Syekh Nawawi yang Selamatkan Umat Islam
Foto: Pixabay
Tiga Hal Menurut Syekh Nawawi yang Selamatkan Umat Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Nashaihul Ibad menuliskan ada tiga hal penting dari empat perkara yang mesti diperhatikan umat Islam. Empat perkara itu, yakni yang menyelamatkan, membinasakan, meninggikan derajat, dan menghapus dosa.

Hal ini seperti disampaikan dalam hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah ra beliau adalah Abdurrahman Bin Shakhar berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda "Ada tiga perkara yang dapat menyelamatkan manusia dari siksa Allah, ada tiga perkara yang dapat membinasakan manusia yang menyebabkan pelakunya celaka, ada tiga perkara yang dapat meninggikan derajat manusia di akhir nanti dan ada tiga perkara yang dapat menghapus dosa yaitu dosa-dosa yang mengamalkan tiga perkara tersebut."

Baca Juga

Tiga perkara yang menyelamatkan manusia dari siksa

Pertama, takut kepada Allah SWT, baik secara sembunyi maupun terbuka (di depan umum). Takut kepada Allah SWT secara sembunyi lebih tinggi derajatnya daripada secara terbuka.

Kedua, berpola hidup hemat dan sederhana, baik saat tidak punya maupun saat berkecukupan. Hidup sederhana dengan tidak melewati batas haram dan rela dengan keadaan.

Ketiga, selalu berlaku adil, baik saat senang maupun marah, (baik ketika amarah atau rela). Semua itu dilakukan demi mengharap ridha Allah.

Tiga perkara yang mencelakakan

Pertama, kikir yang berlebihan, yakni tidak menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak makhluk-Nya. Yang dimaksud kikir di sini adalah kikir yang dituruti oleh manusia. Adapun kikir yang tidak dituruti, tidak akan mencelakakan karena kikir itu adalah suatu sifat yang sejatinya memang berada dalam diri manusia. 

Kedua, menuruti keinginan, yaitu menuruti keinginan hawa nafsunya. Ketiga, merasa kagum terhadap dirinya sendiri, tidak memandang dirinya lebih sempurna daripada orang lain, merasa tidak mempunyai kesalahan, melupakan nikmat Allah SWT dan merasa aman dari kebinasaan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement