Rabu 09 Jun 2021 07:18 WIB

Warga Surabaya yang Pulang dari Madura Bakal Didata

Melalui data itu, Satgas Covid-19 Surabaya akan melakukan tracing.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Foto: Humas Pemkot Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal melakukan pendataan atau tracing kepada warga yang telah melakukan mobilitas ke Bangkalan, Madura, dalam beberapa hari terakhir. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, Pemkot Surabaya telah berkoordinasi dengan Pemkab Bangkalan mengenai data mobilitas atau kunjungan warga asal Surabaya.

Melalui data itu, lanjut Eri, Satgas Covid-19 Surabaya akan melakukan tracing dengan dilanjutkan testing melalui tes rapid antigen. "Kalau ada warga yang dari Bangkalan atau habis bertamu di sana yang sekarang pulang ke Surabaya, kita akan lakukan tracing," kata Eri di Surabaya, Rabu (9/6).

Baca Juga

Eri menjelaskan, tracing atau pendataan bakal dilakukan camat beserta jajaran. Pendataan dilakukan baik kepada warga yang tinggal di rumah susun (rusun), kos-kosan, ataupun perkampungan.

Eri mengatakan, informasi dari Pemkab Bangkalan ini sangat dibutuhkan untuk memasifkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di kotanya. Eri mengatakan, Pemkot Surabaya pun siap memberikan informasi yang sama mengenai data mobilitas warga Bangkalan yang pulang dari Surabaya.

"Nanti dari sana (Pemkab Bangkalan) ada kabar informasi, kita lakukan tracing di Surabaya. Nanti Surabaya juga ada kabar informasi kita berikan ke Bangkalan untuk dilakukan tracing di sana," ujarnya.

Camat Asemrowo, Surabaya, Bambang Udi Ukoro mengaku telah berkoordinasi dengan lurah dan perangkat RT/RW untuk melakukan pendataan kepada warganya. Pendataan difokuskan kepada warga yang dalam beberapa hari ke belakang, ada mobilitas ke Bangkalan.

"Kita akan melakukan pengecekan atau pendataan kepada warga yang berasal atau pulang pergi dari Madura," kata Bambang.

Setelah dilakukan pendataan, lanjut Bambang, warga terkait akan dilakukan pemeriksaan kesehatan melalui tes rapid antigen. "Kita lakukan rapid antigen juga swab PCR dengan Kepala Puskesmas. Kami sudah berkoordinasi untuk persiapan, hari ini pelaksanaannya," ujarnya.

Ia mengaku, di wilayahnya juga banyak warga yang merupakan asli Madura dan sudah tinggal menetap di Asemrowo. Meski telah menjadi warga Asemrowo, mereka juga masih sering melakukan mobilitas atau kunjungan ke Madura. "Kami harapkan tidak menemukan warga Asemrowo yang terdeteksi Covid-19," kata dia.

Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron mengatakan, pihaknya sudah melakukan tracing di beberapa kecamatan yang menjadi epicentrum awal penyebaran Covid-19. Ia juga berharap kepada masyarakat supaya tidak takut dan khawatir ketika akan dilakukan tes antigen. Karena itu demi keselamatan diri sendiri dan keluarga.

“Saya juga sudah berkoordinasi dengan tiga kabupaten di Madura. Bupati Sampang, Bupati Pamekasan, dan Bupati Sumenep, agar warga yang akan melintas atau menuju Surabaya harus membawa surat kesehatan berupa hasil rapid antigen agar tidak terjadi kemacetan yang panjang," kata dia. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.

(QS. Al-Baqarah ayat 102)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement