Kamis 10 Jun 2021 03:06 WIB

Konstruksi Tol Ruas Padang-Sicincin Baru 40 Persen

Konstruksi Tol Ruas Padang-Sicincin Baru 40 Persen

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Konstruksi Tol Ruas Padang-Sicincin Baru 40 Persen. Foto ilustrasi: Foto udara pembangunan ruas jalan tol Padang - Pekanbaru di Nagari Kasang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (26/2/2021). Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp821 miliar untuk membebaskan lahan Tol Padang-Pekanbaru seksi I sepanjang 32,4 kilometer dengan target pencairan uang ganti kerugian (UKG) yakni sebelum lebaran 2021.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Konstruksi Tol Ruas Padang-Sicincin Baru 40 Persen. Foto ilustrasi: Foto udara pembangunan ruas jalan tol Padang - Pekanbaru di Nagari Kasang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (26/2/2021). Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp821 miliar untuk membebaskan lahan Tol Padang-Pekanbaru seksi I sepanjang 32,4 kilometer dengan target pencairan uang ganti kerugian (UKG) yakni sebelum lebaran 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Project Director Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal mengatakan proyek jalan tol Padang-Pekanbaru ruas Padang-Sicincin di wilayah Kabupaten Padang Pariaman baru menyelesaikan konstruksi sebesar 40,58 persen. Pembangunan ruas tersebut menurut masih menemui sejumlah kendala. Sementara untuk proses pembebasan lahan progresnya mencapai 33,72 persen.

"Begitu update posisi pelaksanaan pembangunan jalan tol ruas Padang-Sicincin sampai saat ini. Kami menargetkan 2022 nanti sudah beroperasi," kata Marthen saat rapat pembahasan jalan Tol Padang-Pekanbaru di Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (8/6).

Baca Juga

Marthen  menyebut saat ini, deviasi progres pelaksanaan konstruksi baru 29,782 persen. Hal ini disebabkan karena lahan yang sudah bebas sepanjang 12.48 KM tidak semuanya bisa digarap menjadi lintasan jalan tol. Karena masih ada spot yang belum bebas. Tindakan selanjutnya, menurut Marthen, Hutama Karya berkoordinasi dengan BPM dan PPK serta pemerintah daerah untuk percepatan pembebasan lahan.

Kendala lain dijelaskan Marthen adalah ada lahan sepanjang 2,2 kilometer yang sudah bisa dikerjakan atas izin pemilik lahan. Namun lokasi yang diizinkan pemilik itu memiliki batas waktu dengan pemilik lahan dan saat ini sudah memasuki batas waktu yang disepakati itu.

Guna menyelesaikan persoalan tersebut, pihaknya sudah mengajukan kepada PPK Pengadaan Tanah dan Tim Panitia Pelaksanaan Pengadaan Tanah agar pembebasan terfokus pada lokasi-lokasi prioritas pengerjaan di sejumlah titik. Yaitu di titik STA 4+725,  STA 13+125, dan STA 22+400-STA 24+435.

"Kita juga berkoordinasi dengan Gubernur Sumbar untuk pembentukan tim persiapan pengadaan tanah untuk persiapan Penlok 4," ucap Marthen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement