Senin 14 Jun 2021 09:06 WIB

Ini Persyaratan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Program ini untuk mahasiswa ingin merasakan pengalaman kuliah di kampus lain.

Rep: Inas Widyanuratikah / Red: Ratna Puspita
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka telah dibuka bagi para mahasiswa di seluruh Indonesia. (Ilustrasi mahasiswa)
Foto: republika/mardiah
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka telah dibuka bagi para mahasiswa di seluruh Indonesia. (Ilustrasi mahasiswa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka telah dibuka bagi para mahasiswa di seluruh Indonesia. Mulai Senin, 14-27 Juni 2021 mendatang, calon peserta dapat mengakses pendaftaran melalui laman Pertukaran Mahasiswa Merdeka https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/web/pertukaranMahasiswaMerdeka2021

Ketua Subpokja Pertukaran Mahasiswa Merdeka Andi Ilham mengatakan beberapa syarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mengikuti program ini, yaitu mahasiswa S-1 non-vokasi, aktif pada semester 3, 5, dan 7 dari PTN-PTS di seluruh tanah air, memiliki IPK minimal 2,75 atau memiliki pengalaman prestasi non-akademik tingkat daerah/nasional/internasional (dibuktikan dengan dokumen yang sah). 

Baca Juga

Syarat berikutnya, memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran, wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif, tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non-akademik pada perguruan tinggi pengirim, bersedia mentaati seluruh ketentuan tertulis pada buku POB (Pedoman Operasional Baku) Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, serta mendapatkan rekomendasi dari PT asal dan izin orang tua/wali. 

“Jika Anda memiliki semua persyaratan ini ayo daftar sekarang," kata dia dalam keterangan, Senin (14/6).

Andi Ilham mengatakan melalui program ini, mahasiswa akan dikirim ke salah satu kampus di luar pulau domisilinya untuk mengikuti proses pembelajaran dengan tiga skema yang dapat dipilih. Pertama, total 20 SKS dapat ditempuh seluruhnya di perguruan tinggi penerima dilaksanakan secara luring. 

Kedua, total 20 SKS dapat ditempuh dengan kombinasi, yaitu beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi penerima secara luring dan beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi pengirim (asal) secara daring. 

Ketiga, total 20 SKS dapat ditempuh dengan kombinasi, yaitu beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi penerima secara luring, dan beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi mitra secara daring dan atau di perguruan tinggi pengirim (asal) secara daring. Selain itu, mahasiswa juga akan mengikuti kegiatan Modul Nusantara yang setara dengan 2 sks dan dibimbing oleh dosen. 

Ia memaparkan, jika mahasiswa ingin merasakan pengalaman kuliah selama satu semester di kampus lain dengan suasana yang berbeda maka bergabunglah dalam program ini. Sebab, program ini bertujuan untuk mendorong tumbuhnya semangat cinta tanah air melalui persahabatan antar generasi muda di berbagai wilayah Nusantara. 

"Jadilah calon pemimpin bangsa yang berintegritas, memahami keberagaman dan arif mengelola kekayaan sumber daya untuk membangun bangsa yang berdaulat adil dan makmur," ujar Andi Ilham.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meyakini, di samping wawasan baru, para mahasiswa akan mendapat banyak pengalaman dan pelajaran terkait keragaman budaya Indonesia dan toleransi antarsesama individu. “Dari pertemuan dan perkenalan tersebut, kalian akan bersama-sama belajar menghargai perbedaan, dan merayakan keberagaman. Dan semua itu kalian lakukan sambil mengikuti perkuliahan,” kata Nadiem, dalam keterangannya, Senin (14/6). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement