Senin 14 Jun 2021 11:04 WIB

KIB Gandeng Farmasi Unisba Kembangkan Sari Nanas

Mengembangkan produk sari nanas yang lebih awet.

Red: Rahmat Santosa Basarah
KIB Gandeng Farmasi Unisba Kembangkan Sari Nanas
Foto: Unisba
KIB Gandeng Farmasi Unisba Kembangkan Sari Nanas

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Inovasi produk berkelanjutan merupakan salah satu kunci penting untuk memajukan sebuah UMKM berbasis masyarakat. Upaya Inovasi produk dapat dilakukan melalui mekanisme riset atau penelitian dan pengembangan (RisBang). Hampir sebagian besar UMKM tidak memiliki kemampuan untuk melakukan upaya inovasi berkelanjutan dikarenakan tidak memiliki badan riset dan pengembangan mandiri. Disamping itu, biaya yang besar dan waktu yang panjang menjadikan upaya inovasi melalui RisBang menjadi semakin sulit dijangkau.

Salah satu upaya untuk mewujudkan aktivitas Risbang pada UMKM adalah dengan cara bersinergi antara UMKM dengan Peneliti di Kampus. Kebun Indonesia Berdaya (KIB) merupakan salah satu kebun di desa Cirangkong Kecamatan Cijambe, Subang yang membudidaya nanas dan buah naga serta memberdayakan 30 orang petani setempat. Seperti diketahui, nanas merupakan buah khas Subang yang saat ini menjadi salah satu komoditas unggulan kabupaten Subang. Tidak semua buah nanas yang dipanen oleh KIB dapat terserap oleh pasar. Nanas yang tidak terjual tersebut akhirnya membusuk dan tidak menghasilkan nilai ekonomi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah mengolah buah nanas menjadi minuman sari nanas. Namun, sari nanas yang dihasilkan hanya mampu bertahan kurang lebih antara 1 – 2 minggu dengan cara disimpan di tempat dingin. Apabila disimpan di suhu kamar, maka sari nanas hanya mampu bertahan 3 hari. Kondisi tersebut tentunya menjadikan sari nanas yang diproduksi sulit untuk dipasarkan secara 

Sejak bulan Desember 2020, KIB menggandeng Peneliti Farmasi FMIPA UNISBA untuk bersinergi mengembangkan produk sari nanas yang lebih awet serta memiliki manfaat bagi kesehatan. Tim peneliti Farmasi UNISBA dibawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba melalui skema hibah Pendampingan Kepada Masyarakat (PKM), telah berhasil menemukan formula dan alur proses produksi sari nanas. Kedua hal tersebut mampu menghasilkan produk sari nanas yang  lebih tahan lama serta terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Hasil uji coba tersebut juga telah diterapkan di KIB yang sebelumnya telah dilakukan alih/tranfer teknologi dari tim peneliti FMIPA UNISBA kepada pihak Kebun Indonesia Berdaya beberapa waktu lalu.

Ketua tim PKM, apt. Indra Topik Maulana, M.Si., mengatakan penelitian terkait optimasi alur proses produksi sari nanas serta uji aktivitas antioksidan dari produk yang dihasilkan telah dilakukan selama kurang lebih 2 bulan menggunakan metode penelitian factorial design. “Kami memiliki beberapa anggota peneliti yang handal dibidang factorial design seperti bpk. Budi Prabowo Soewondo, M.Sc (alumni UGM) serta Bapak Aulia Fikri Hidayat, M.Si (alumni ITB). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa daya tahan dan aktivitas antioksidan sari nanas yang tahan lama dan memiliki aktivitas antioksidan tinggi sangat bergantung pada alur prosesnya. Beberapa alur proses tersebut meliputi pemilihan bahan, proses pencucian, pemasakan, blansing, suhu penyimpanan, serta penggunaan pengawet alami yaitu gula. Setiap faktor tersebut secara signifikan memberikan pengaruh yang positif baik terhadap daya tahan maupun aktivitas antioksidan,” ungkapnya. 

Kerjasama antara KIB dengan Peneliti Farmasi FMIPA Unisba kata Indra, rencananya akan terus berlanjut hingga produk sari nanas ini kedepan dapat berkembang menjadi produk unggulan daerah Subang. “Tidak hanya terkait dengan tingkat keawetan dan manfaat bagi kesehatan, tim peneliti Farmasi FMIPA UNISBA juga sekaligus membantu mendesain label kemasan sehingga lebih menarik dan mampu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk sari nanas tersebut,” terangnya. Sebagai peneliti lanjut Indra, farmasi FMIPA Unisba menyatakan siap menjadi Risbang bagi UMKM khususnya yang bergerak dibidang produksi pangan fungsional, serta membuka diri seluas – luasnya untuk bermitra dengan berbagai pihak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement