Senin 14 Jun 2021 14:08 WIB

Klaster Cilangkap Masih Terus Bertambah

Masyarakat Cilangkap dianggap lalai hingga klaster terus tumbuh.

Red: Indira Rezkisari
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin kepada warga di MTs As-Syafiiyah, Cilangkap, Jakarta, Kamis (3/6). Vaksinasi massal di zona merah RT 03/ RW 03 Cilangkap akibat klaster halal bi halal itu dilakukan terhadap warga yang telah menjalani tes usap dengan hasil negatif. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin kepada warga di MTs As-Syafiiyah, Cilangkap, Jakarta, Kamis (3/6). Vaksinasi massal di zona merah RT 03/ RW 03 Cilangkap akibat klaster halal bi halal itu dilakukan terhadap warga yang telah menjalani tes usap dengan hasil negatif. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih tingginya kasus positif di Kelurahan Cilangkap, Jakarta Timur, disebabkan sebagian besar warga lalai dalam menerapkan protokol kesehatan. Klaster Covid-19 Cilangkap kini berkembang menjadi 64 kasus positif.

"Saat ini tercatat naik lagi jadi 64 kasus Covid-19, padahal sebelumnya sempat 52 kasus karena masih banyak masyarakat yang lalai," kata Kartini, petugas Kelurahan Cilangkap yang juga anggota Satgas Covid-19 di Jakarta, Kamis (14/6).

Baca Juga

Akibat tingginya kasus Covid-19 di Kelurahan Cilangkap membuat RT dan RW di kawasan tersebut memberlakukan karantina (lockdown) skala mikro seperti dilaksanakan di RT 03 dan RW 03. "Dari 64 kasus positif tersebut satu orang meninggal dunia," katanya.

RT 03 dan RW 03 sempat mengalami lonjakan kasus Covid-19 mencapai 104 kasus setelah Lebaran. Kebanyakan kasus yang terjangkit, yaitu OTG (Orang Tanpa Gejala). Kartini menduga penyebab kenaikan kasus tersebut akibat lalainya masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Setelah mengalami lonjakan kasus, kelurahan langsung menyelenggarakan swab massal dan melakukan vaksinasi di RT 03 RW 03 untuk mencegah meluasnya penularan. Kartini menyampaikan seluruh warga RT 03 dan RW 03 Cilangkap sudah melakukan swab massal dan juga vaksin.

Tetapi untuk sebagian warga terutama lansia enggan untuk divaksin salah satunya karena mereka yang mempunyai gejala penyakit tertentu yang pada akhirnya tidak jadi melakukan vaksinasi. Dalam upaya mencegah virus Covid-19, Kelurahan Cilangkap melakukan disinsifektan rutin terhadap rumah-rumah yang terjangkit Covid-19. Kelurahan juga mengadakan program lingkungan (proling) berkolaborasi dengan pengurus RT dan RW untuk mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan serta menempelkan stiker peringatan atau pencegahan Covid-19.

Kartini berharap agar seluruh masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) terutama kepada masyarakat jangan menyepelekan adanya virus Covid-19. Katanya, jangan merasa virus ini tidak ada atau tidak berbahaya, mengingat nyatanya virus tersebut ada dan berbahaya.

Ahad malam (13/6) dalam apel bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga prokes ketat karena masih tingginya kasus Covid-19 di DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement