Sebelum Tatap Muka, Kampus Diminta Aktifkan Shelter Isolasi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq

Gedung Rusunawa UII di Sleman, Yogyakarta, Senin (7/6). Pemkab Sleman akan menjadikan Rusunawa UII menjadi salah satu shelter isolasi Covid-19. Namun, penyiapan Rusunawa UII ini untuk antisipasi jika shelter Covid-19 yang sudah ada penuh.
Gedung Rusunawa UII di Sleman, Yogyakarta, Senin (7/6). Pemkab Sleman akan menjadikan Rusunawa UII menjadi salah satu shelter isolasi Covid-19. Namun, penyiapan Rusunawa UII ini untuk antisipasi jika shelter Covid-19 yang sudah ada penuh. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) baru saja mengaktifkan Shelter Covid UII. Sekda Sleman, DIY, Harda Kiswaya, mendorong kampus-kampus lain di Sleman turut mengaktifkan shelter-shelter isolasi covid sebelum tatap muka dimulai.

Harda merasa cukup optimistis untuk perguruan tinggi. Apalagi, jika kampus-kampus mampu mengaktifkan shelter-shelter untuk isolasi pasien-pasien covid, akan sekaligus mengurangi okupansi di rumah sakit atau shelter yang sudah ada.

Namun, ia mengaku, masih memikirkan cara-cara mencegah kerumunan terjadi jika tatap muka dilakukan sekolah dasar (SD) mengingat cukup sulit mengatur anak-anak. Walaupun, Harda menekankan, secara sarana dan prasarana sudah disiapkan.

"Sudah, rencana mau kita undang semua civitas akademik di Sleman, itu sebagai salah satu dari syarat-syarat mengatasi kerumunan," kata Harda, Senin (14/6).

Harda berharap, kehadiran Shelter Covid UII bisa menjadi satu contoh gerakan mengatasi pandemi melalui kolaborasi pemerintah dan perguruan tinggi. Sehingga, sinergi dapat ditularkan kepada masyarakat untuk sama-sama mengatasi pandemi.

Terlebih, lanjut Harda, pasien-pasien yang nantinya menempati Shelter Covid UII untuk menjalani isolasi tidak dipungut biaya. Sebab, biaya ditanggung UII, yang juga dibantu APBD dari Pemkab Sleman dan gerakan kemanusiaan seperti Sonjo.

"Saya minta Dinkes Sleman selalu berkoordinasi dengan UII dalam operasionalnya Shelter Covid UII, agar betul-betul tidak ada masalah di lapangan, semoga ini bisa jadi amal jariyah UII dan semua yang membantu mewujudkan ini," ujar Harda.

Inisiator Sonjo, Rimawan Pradiptyo menuturkan, mereka justru mendorong setiap padukuhan atau pesantren dapat mengaktifkan pula shelter isolasi covid. Sebab, belajar dari Desember 2020, begitu sulit ketika pasien positif melonjak masif.

Bahkan, katanya, kala itu sempat terjadi antrian-antrian sampai puluhan orang untuk bisa masuk menjalani isolasi di rumah sakit. Karenanya, saat itu lahir Sonjo Relawan yang sebenarnya diinisiasi rekan-rekan tenaga kesehatan.

Ia menekankan, dalam menghadapi pandemi covid ini semua harus bisa memberikan kontribusi. Rimawan mengingatkan, masalah sudah ada di depan mata, jadi tidak bisa lagi saling berpangku tangan dan semua harus gotong royong mengatasinya.

"Sebab, bagi kami ini perang total melawan covid, musuh yang tidak kelihatan dan untuk menghadapi kita semua harus kembali ke kedisiplinan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Kasus Covid-19 di Atas 400 Per Hari, DIY Dorong Jaga Warga

KNPI Dukung Moeldoko Bagikan Ivermectin ke Masyarakat Jateng

Klaster Covid Kelurahan Pejuang Bekasi Tambah Jadi 47 Orang

Jumlah Pasien Covid-19 Wafat di Lampung 1.090 Orang

Wali Kota Salatiga & Keluarga Satu Rumahnya Positif Covid-19

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark