Selasa 15 Jun 2021 07:35 WIB

Tata Cara Sholat Malam Ala Nabi Muhammad SAW

Tata cara sholat malam beragam.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Tata Cara Sholat Malam Ala Nabi Muhammad SAW
Tata Cara Sholat Malam Ala Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perihal tata cara sholat malam, tidak ada tata cara khusus dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tata caranya beragam sehingga seorang Muslim boleh melakukan cara yang mana saja. 

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam bukunya Zaadul Ma’aad membuat pasal dengan judul: "Pasal tentang tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam melakukan sholat malam" Di sini ia menyebutkan tata cara yang banyak tentang sholat malam yang bersumber dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tata cara itu, sebagai berikut.

Baca Juga

Pertama, cara yang dikemukakan Ibnu 'Abbas Radhiyallahu anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bangun pada malam hari lalu melakukan sholat dua rakaat dengan memperlama berdiri, ruku’ dan sujud. Kemudian beliau pergi lalu tidur hingga meniup-niup.

Kemudian beliau melakukan itu sebanyak tiga kali dengan enam rakaat. Pada tiap kalinya beliau bersiwak dan berwudhu dan beliau membaca, إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لأَيَاتٍ لأُوْلِي اْلأَلْبَابِ (hingga akhir surat). Kemudian beliau melakukan sholat witir tiga rakaat.

photo
Infografis Keutamaan Sholat Tahajud - (Republika.co.id)

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
هُوَ الَّذِيْ يُسَيِّرُكُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ حَتّٰٓى اِذَا كُنْتُمْ فِىْ الْفُلْكِۚ وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيْحٍ طَيِّبَةٍ وَّفَرِحُوْا بِهَا جَاۤءَتْهَا رِيْحٌ عَاصِفٌ وَّجَاۤءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَّظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ اُحِيْطَ بِهِمْۙ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۚ لَىِٕنْ اَنْجَيْتَنَا مِنْ هٰذِهٖ لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (dan berlayar) di lautan. Sehingga ketika kamu berada di dalam kapal, dan meluncurlah (kapal) itu membawa mereka (orang-orang yang ada di dalamnya) dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya; tiba-tiba datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru, dan mereka mengira telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa dengan tulus ikhlas kepada Allah semata. (Seraya berkata), “Sekiranya Engkau menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur.”

(QS. Yunus ayat 22)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement