Rabu 16 Jun 2021 07:25 WIB

Kasus Melonjak, Moeldoko: Pemulihan Pariwisata Bali Dikawal

Bali akan menjadi upaya awal melanjutkan upaya pemulihan pariwisata di wilayah lain

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) berbincang dengan warga yang tinggal di Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali, Jumat (26/2/2021). Sebanyak 177 desa wisata yang tersebar di wilayah Bali diharapkan dapat membantu upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat Bali yang terdampak pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) berbincang dengan warga yang tinggal di Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali, Jumat (26/2/2021). Sebanyak 177 desa wisata yang tersebar di wilayah Bali diharapkan dapat membantu upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat Bali yang terdampak pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, KSP akan mengawal proses pemulihan pariwisata di Provinsi Bali yang sempat terdampak pandemi Covid-19. Saat ini, kata dia, Bali tengah mempersiapkan berbagai hal untuk kembali bangkit.

Salah satunya yakni menekan kasus positif yang kini tercatat terus menurun seiring dengan pelaksanaan program vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.“Kami akan kawal pemulihan Bali. Bukan hanya karena pariwisatanya, tapi karena Bali menjadi representasi Indonesia di mata dunia,” kata Moeldoko dikutip dari siaran resmi KSP.

Moeldoko menegaskan, langkah KSP dalam mengawal pemulihan Bali tak terlepas dari arahan Presiden Joko Widodo yang menegaskan agar pariwisata Bali harus segera kembali bangkit. Karena itu, lanjutnya, Bali akan menjadi upaya awal untuk melanjutkan upaya pemulihan pariwisata di wilayah lainnya.

Kendati demikian, Pemprov Bali bersama kementerian/lembaga dan berbagai pihak lainnya harus menunjukkan kesiapannya dalam membuka pariwisata Bali. Untuk itu, lanjut dia, KSP akan memfasilitasi rapat koordinasi antara Pemprov Bali dan kementerian/lembaga untuk memutuskan waktu pelaksanaan pembukaan pariwisata Bali.

“Paling cepat, akhir pekan ini kita laksanakan kembali rapat koordinasi agar semua benar-benar siap dan masyarakat tidak ragu-ragu untuk datang ke Bali,” ucap Moeldoko.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, kondisi Covid-19 di wilayahnya saat ini sudah semakin membaik. Hingga saat ini penambahan jumlah kasus Covid-19 di Bali stabil pada angka di bawah 50 kasus. Sedangkan tingkat kesembuhan mencapai 96 persen dan jumlah kasus meninggal karena Covid-19 kurang dari 5 orang.

Wayan juga menjelaskan, pelaksanaan program vaksinasi di Bali dengan target 3 juta penduduk telah mencapai 56,53 persen untuk suntikan dosis pertama.

“Bahkan di beberapa wilayah destinasi utama wisata, sudah ada yang mencapai 100 persen untuk suntikan pertama dan kedua, termasuk juga vaksinasi bagi para pelaku pariwisata,” jelas Wayan.

Dari data tersebut, Wayan menegaskan, Bali telah siap membuka kembali pariwisatanya baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Lebih lanjut, ia juga mencatat terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan domestik yang mencapai 8.000-9.500 orang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai dan 10.000-11.000 wisatawan melalui jalur darat.“Jadi tidak ada jawaban lain. Kami siap membuka pariwisata,” tambah dia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, tingkat protokol kesehatan berbasis Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment (ramah lingkungan) atau CHSE di Bali telah mencapai 94,88 persen.

Artinya, kata dia, Bali sudah semakin patuh pada protokol kesehatan. Ia juga menilai vaksinasi di Bali sudah menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Sedangkan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan, kementeriannya akan siap mendukung upaya Pemprov Bali dan Kemenparekraf melalui komunikasi dengan negara-negara target wisatawan Bali. Kendati demikian, Retno mengingatkan upaya menekan penyebaran Covid-19 tidak hanya berlaku di Bali.

“Kalau tidak berhasil menekan kasus secara nasional, nanti hasilnya juga tidak akan optimal. Ini tantangan kita bersama,” kata Retno menambahkan.

Seperti diketahui, saat ini Indonesia tengah menghadapi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah, khususnya di Pulau Jawa. Tren kenaikan kasus ini juga terlihat dari peningkatan angka BOR di rumah sakit di berbagai daerah.

Satgas Penanganan Covid-19 pun meminta agar pemerintah fokus pada upaya pendisiplinan protokol kesehatan dan juga pembatasan mobilitas masyarakat guna menekan laju penyebaran kasus.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement