Senin 21 Jun 2021 12:36 WIB

Pemimpin Junta Myanmar Hadiri Konferensi di Rusia

Kunjungan ke Rusia jadi perjalanan keluar negeri kedua pemimpin junta usai kudeta

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing (kiri) tiba di Jakarta untuk mengikuti pertemuan pemimpin ASEAN membahas krisis politik dan kemanusiaan di negaranya. (Foto Sekretariat Presiden - Anadolu Agency)
Foto: Anadolu
Pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing (kiri) tiba di Jakarta untuk mengikuti pertemuan pemimpin ASEAN membahas krisis politik dan kemanusiaan di negaranya. (Foto Sekretariat Presiden - Anadolu Agency)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing menghadiri konferensi di Moskow. Media pemerintah melaporkan pada Ahad (21/6), itu merupakan perjalanan kedua Min Aung Hlaing ke luar negeri sejak merebut kekuasaan pada Februari.

MRTV melaporkan, Min Aung Hlaing akan menghadiri Konferensi Keamanan Internasional di Moskow, yang dijadwalkan pada 22-24 Juni. Sejak mengambil alih kekuasaan, ia melakukan perjalanan ke luar negeri pertama untuk menghadiri KTT regional yang diselenggarakan oleh Indonesia pada bulan April.  

Baca Juga

Militer menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pafa 1 Februari. Militer menuding partai Suu Kyi telah melakukan kecurangan dalam pemilu pada November lalu.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat menyerukan penghentian aliran senjata ke Myanmar. Mereka juga mendesak militer untuk menghormati hasil pemilu dan membebaskan tahanan politik, termasuk Suu Kyi. 

Pada Sabtu (19/6), Kementerian Luar Negeri Myanmar merilis pernyataan yang menolak resolusi PBB dengan menyebut bahwa tuduhan itu berdasarkan asumsi yang salah. Pernyataan itu juga mempertanyakan legitimasi duta besar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun, yang telah berbicara atas nama pemerintah sipil terpilih di negara itu.  

Persidangan Suu Kyi dilanjutkan pada Senin (21/6).  Dia menghadapi berbagai tuduhan mulai dari kepemilikan radio hingga melanggar undang-undang kerahasiaan dan korupsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement