Rabu 23 Jun 2021 21:29 WIB

In Picture: Permintaan Peti Mati di Jateng Meningkat Saat Pandemi

Menurut perajin permintaan peti mati meningkat di Batang, Pekalongan, dan Semarang..

Red: Mohamad Amin Madani

Perajin memproduksi peti mati di industri peti mati rumahan Topangmas, Desa Kalisalak, Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021). Perajin mengatakan permintaan peti mati meningkat saat pandemi COVID-19 dengan produksi 10 peti per minggu dan dijual dengan harga Rp1,2 juta-Rp1,4 juta untuk memenuhi permintaan rumah sakit di Batang, Pekalongan, dan Semarang. (FOTO : Antara/Harviyan Perdana Putra)

Perajin mengecat peti mati di industri peti mati rumahan Topangmas, Desa Kalisalak, Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021). Perajin mengatakan permintaan peti mati meningkat saat pandemi COVID-19 dengan produksi 10 peti per minggu dan dijual dengan harga Rp1,2 juta-Rp1,4 juta untuk memenuhi permintaan rumah sakit di Batang, Pekalongan, dan Semarang. (FOTO : Antara/Harviyan Perdana Putra)

Perajin mengecek proses akhir produksi peti mati di industri peti mati rumahan Topangmas, Desa Kalisalak, Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021). Perajin mengatakan permintaan peti mati meningkat saat pandemi COVID-19 dengan produksi 10 peti per minggu dan dijual dengan harga Rp1,2 juta-Rp1,4 juta untuk memenuhi permintaan rumah sakit di Batang, Pekalongan, dan Semarang. (FOTO : Antara/Harviyan Perdana Putra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Perajin memproduksi peti mati di industri peti mati rumahan Topangmas, Desa Kalisalak, Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021).

Perajin mengatakan permintaan peti mati meningkat saat pandemi COVID-19 dengan produksi 10 peti per minggu dan dijual dengan harga Rp1,2 juta-Rp1,4 juta untuk memenuhi permintaan rumah sakit di Batang, Pekalongan, dan Semarang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement