Ahad 27 Jun 2021 07:45 WIB

UNM Giat Sosialisasikan Program Kampus Mengajar

Kampus Mengajar menjadi bagian dari kegiatan mengajar di sekolah.

Red: Irwan Kelana
Universitas Nusa Mandiri (UNM) aktif menyosialisasikan program Kampus Mengajar kepada para mahasiswwa.
Foto: Dok UNM
Universitas Nusa Mandiri (UNM) aktif menyosialisasikan program Kampus Mengajar kepada para mahasiswwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampus Mengajar merupakan bagian dari Kampus Merdeka yang mengajak dosen dan mahasiswa seluruh Indonesia untuk aktif dalam program Kemendikbud ini. Tujuan program ini, dosen menjadi guru dan mengajar siswa/i Sekolah Dasar (SD) di wilayah 3T (terdepan, tertinggal dan terluar).

Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali memberikan sosialisasi program Kampus Mengajar dari Kemendikbud kepada mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (23/6), secara daring pukul 10.00-11.00 WIB oleh Siti Masturoh, dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM). Ia telah lolos jadi dosen pembimbing lapangan angkatan satu tahun 2021 program Kampus Mengajar. 

Siti Masturoh menyampaikan,  Kampus Mengajar menjadi bagian dari kegiatan mengajar di sekolah dan merupakan program Kampus Merdeka. Kegiatan itu menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di SD dan SMP seluruh Indonesia. 

“Kampus Mengajar bertujuan untuk membekali mahasiswa dalam menguasai berbagai keilmuan/keahlian yang berguna untuk memasuki masa depan, menjadi mitra  guru dan sekolah dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/6).

Siti juga memaparkan perihal kriteria Kampus Mengajar, yaitu mahasiswa aktif minimal semester VI, diutamakan mempunyai pengalaman berorganisasi atau pengalaman mengajar, mendapatkan surat rekomendasi dari perguruan tinggi, dan tidak sedang mendaftar/mengikuti kegiatan MBKM yang lainnya.

“Adapun manfaat yang didapatkan untuk mahasiswa dalam program Kampus Mengajar yaitu mengembangkan diri khususnya kreativitas, kepemimpinan dan kemampuan interpersonal serta mendapatkan pengalaman nyata di lapangan, mampu mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Selain itu mendapatkan konversi SKS  untuk memenuhi syarat penyelesaian gelar sarjana sebesar maksimal 20 SKS, mendapatkan penghargaan peserta program Kampus Mengajar dan dapat uang saku Rp 1,2 juta per  bulan serta  potongan UKT maksimal Rp 2,4 juta,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement