Ahad 27 Jun 2021 23:57 WIB

Stok Oksigen di Pasar Pramuka Masih Aman

Harga oksigen medis mengalami kenaikan.

Red: Ani Nursalikah
Stok Oksigen di Pasar Pramuka Masih Aman. Warga memilah face shield di Pasar Pramuka, Rawamangun, Jakarta, Sabtu (6/6). Menjelang tatanan normal baru, penjualan face shield mengalami peningkatan permintaan guna menekan penyebaran COVID-19, harga face shield dijual mulai dari harga Rp
Foto: Republika/Thoudy Badai
Stok Oksigen di Pasar Pramuka Masih Aman. Warga memilah face shield di Pasar Pramuka, Rawamangun, Jakarta, Sabtu (6/6). Menjelang tatanan normal baru, penjualan face shield mengalami peningkatan permintaan guna menekan penyebaran COVID-19, harga face shield dijual mulai dari harga Rp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Edy Haryanto mengatakan, stok tabung oksigen medis di Pasar Pramuka, Jakarta Timur masih aman untuk memenuhi tingginya permintaan.

Permintaan oksigen mengalami kenaikan 15 persen dibandingkan saat normal. "Masih aman persediaannya," kata Edy saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu lalu.

Baca Juga

Edy mengatakan, tingginya permintaan tabung oksigen medis yang terjadi secara bersamaan membuat pedagang tidak menyiapkan stok di tokonya sehingga seolah-olah persediaan menipis. "Mungkin karena permintaan juga berbarengan jadi pas di toko kan tidak banyak, tapi nggak ada masalah," ujar Edy.

Edy mengatakan, harga jual tabung oksigen medis di Pasar Pramuka saat ini mengalami kenaikan meski tidak menyebutkan angkanya. Dia menambahkan untuk rata-rata penjualan tabung oksigen medis di antara pedagang per hari juga tak menentu.

"Rata-rata hitungannya tidak bisa harian, kadang dalam sehari tidak bisa keluar lima atau enam tabung. Jadi rata-ratanya bulanan. Per bulan bisa jual sampai 40-50 tabung. Sekarang bisa 60 tabung secara keseluruhan," kata Edy.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga telah menjamin ketersediaan tabung oksigen medis di Ibu Kota. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menjamin ketersediaan pasokan tabung oksigen medis di rumah sakit.

"Kami selalu berkomunikasi kalau ada kendala dari pemasok karena ada keterbatasan armada atau SDM. Kami siap membantu untuk bisa bisa sampai ke rumah sakit," ujar Widyastuti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement