Kamis 01 Jul 2021 11:33 WIB

Program Kampus Mengajar, Dosen UNM  Aktif Ambil Peran

Dosen UNM menjadi pembimbing mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi.

Red: Irwan Kelana
Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) berperan aktif dalam program Kampus Mengajar.
Foto: Dok UNM
Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) berperan aktif dalam program Kampus Mengajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Program Kampus Mengajar dari Kemendikbud mengubah tantangan menjadi harapan. Kegiatan ini berkontribusi sebagai agen perubahan untuk tantangan pendidikan di Indonesia.

Peserta program ini menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran literasi, numerasi serta adaptasi teknologi selama di SD dan SMP selama satu semester. Kampus mengajar angkatan satu tahun 2021 telah berlangsung sejak tanggal 22 April 2021–25 Juni 2021.

Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM), Siti Masturoh terpilih menjadi dosen pembimbing lapangan dengan membimbing mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi lainnya pada program kampusan mengajar besutan Kemendikbud.

Ia membimbing mahasiswa atas nama budi santoso (Universitas Bhayangkara Jakarta Raya), dan Youni Anggrita (Universitas Pendidikan Indonesia), Devi Nuraliah (Universitas Yarsi). Ketiga mahasiswa  ini mendapat tugas di SDS Bambu Kuning, Jakarta Utara. Sedangkan satu mahasiswi lagi yakni Fina Fianty (Universitas Indraprasta PGRI) bertugas di SDN Jagakarsa 04 Pagi Jakarta Selatan.

Siti Masturoh menjelaskan,  selama program kampus mengajar berlangsung, mahasiswa ditugaskan membantu kepala sekolah dan guru dalam pembelajaran literasi numerasi, adaptasi teknologi serta administrasi manajerial sekolah.

“Kegiatan Kampus Mengajar ini bertujuan mengasah keterampilan sosial, mulai dari empati, komunikasi, kepemimpinan, kreativitas, pemecahan masalah, inovasi dan kreativitas,” ujar Siti kepada media, Rabu (30/6).

Ia menambahkan, mahasiswa  yang turut serta aktif dalam  kegiatan Kampus Mengajar akan memiliki banyak keuntungan. Salah satunya dapat melatih keterampilan yang akan berguna bagi masa depan, baik dalam kehidupan personal dan profesional.

“Selain itu, mahasiswa  peserta program Kampus Mengajar akan mendapat pengakuan sampai dengan 20 SKS  dan bantuan biaya hidup serta UKT (uang kuliah tunggal) bagi yang tidak sedang menerima bantuan lainnya dari pemerintah,” ungkapnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Tati selaku guru pamong SDN Jagakarsa 04 Pagi menyampaikan rasa terima  kasihnya kepada dosen dan mahasiswa yang telah membantu pelaksanaan pembelajaran literasi numerasi selama tiga bulan ke belakang.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada adik-adik mahasiswa, dan dosen pembimbing program Kampus Mengajar. Program Kampus Mengajar ini sangat membantu kami dalam melaksanakan pembelajaran literasi numerasi kepada siswa di  tingkat Sekolah Dasar,” katanya, Jumat (25/6).

Sementara itu, Enah selaku kepala sekolah SDS Bambu Kuning, Jakarta Utara menyebutkan mahasiswa dan  dosen pembimbing program Kampus Mengajar sangat baik dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Ia merasa terbantu dalam proses pembelajaran litarasi numerasi di sekolahnya.

“Guru-guru di sekolah sangat terbantu dalam pembuatan desain pembelajaran yang menarik. Program ini juga  membantu administrasi di bagian tata usaha beradaptasi pada teknologi. Terimakasih kami ucapkan atas peran aktifnya pada program Kampus Mengajar ini.  Semoga kegiatan ini menjadi awal perubahan yang cukup baik bagi perkembangan sekolah kami,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement