Jumat 09 Jul 2021 11:49 WIB

Tencent Buat Fungsi Pengenalan Wajah untuk Gamer Anak-Anak

Banyak gamer di bawah umur menyamar sebagai orang dewasa agar bisa bermain gim online

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Bermain gim di ponsel pintar (Ilustrasi)
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Bermain gim di ponsel pintar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tencent meluncurkan fungsi pengenalan wajah “midnight patrol” untuk gamer di bawah umur, Fungsi ini bertujuan untuk mencegah anak-anak yang menyamar sebagai orang dewasa. Mereka kerap menghindari jam malam pemerintah terhadap gamer di bawah umur.

Dilansir dari Japan Today, Jumat (9/7), China melarang orang di bawah 18 tahun bermain gim daring antara pukul 22.00 dan pukul 08.00. Ini bagian dari serangkaian aturan yang diperkenalkan untuk menghilangkan ekses budaya gim di kalangan anak muda, dari penglihatan yang memburuk hingga kecanduan online.

Baca Juga

Namun, banyak pemain muda telah melanggar pembatasan dengan menggunakan akun gim yang didaftarkan oleh orang dewasa. Tencent pekan ini bergerak menutup celah itu dengan menerapkan pemeriksaan verifikasi wajah pada siapa pun yang bermain dengan ID dewasa setelah jam malam.

Tencent juga mengatakan akan mulai mengharuskan pengguna  lulus tes pengenalan wajah ketika mengubah pengaturan keamanan yang dirancang untuk memungkinkan orang tua membatasi penggunaan gim anak-anak mereka. Sebab, beberapa anak telah mencuri ponsel orang tua mereka untuk mengubah pengaturan.

“Anak-anak, simpan ponsel Anda dan tidurlah,” kata perusahaan itu dalam sebuah posting media sosial.

Fungsi baru ini awalnya akan digunakan di sekitar 60 gim seluler, termasuk gim pertempuran multipemain “Honor of Kings” yang sangat populer, yang menawarkan lebih dari 100 juta pengguna setiap hari.

Regulator China telah berjuang mengikuti selera video gim negara itu, terutama yang dimainkan di ponsel. Sejak 2018 pemerintah telah memperkenalkan sejumlah aturan baru, termasuk pembatasan yang lebih keras pada penggambaran kekerasan virtual, serta kuota jumlah gim daring yang disetujui setiap tahun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement