Rabu 14 Jul 2021 00:37 WIB

Republika Gelar Workshop Guru Menulis

Guru Menulis digagas untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam keahlian menulis.

Red: Yudha Manggala P Putra
Guru Menulis Republika Batch #1
Foto: Republika
Guru Menulis Republika Batch #1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meningkatkan kualitas guru salah satu modal penting dalam membangun bangsa yang kuat. Sebab, di tangan para pendidiklah, generasi muda tumbuh menjadi penopang utama negara. Nah, bagian dari kontribusi mendorong itu, Republika didukung Telkom Indonesia dan Adaro Energy menggelar workshop Guru Menulis. Lokakarya virtual yang diikuti seribuan pengajar terpilih dari berbagai daerah Tanah Air ini resmi dimulai Selasa (13/7).

Kegiatan kemarin merupakan edisi pertama dari rangkaian lima seri workshop Guru Menulis sepanjang Juli 2021. Dilaksanakan hampir maraton, pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi para pendidik, terutama dalam menulis.

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaedi mengatakan guru merupakan pilar penting dalam membangun generasi. Sebab itu, ada beberapa alasan mengapa guru harus menulis. Salah satunya karena aktivitas ini banyak manfaatnya. Yakni, untuk mengikat dan menyebarkan ilmu pengetahuan. 

Tidak sekadar itu. Menulis, menurutnya, pasti diiringi dengan membaca. Dua aktivitas itu terbilang penting dalam memperkuat daya tahan sosial terhadap teks. Apalagi pada era sekarang yang serba digital dan instan.

"Era digital ini banyak melemahkan daya tahan sosial terhadap teks. Sehingga, menggiatkan terus aktivitas menulis (tentu juga membaca) bisa menguatkan kembali daya baca dan daya serap ide-ide di dalam teks," ungkap Irfan, Selasa.  

Karena itu, Irfan pun menaruh harapan besar pada lokakarya Guru Menulis yang diselenggarakan Republika selama  Juli 2021. Kegiatan yang khusus menyasar guru-guru dari berbagai wilayah Indonesia ia harap bisa menjadi ajang para pendidik mengasah bakat dan minat dalam menulis.

"Lebih jauh, ini diharapkan bisa menumbuhkan budaya baca tulis di masyarakat," ujarnya.

Guru Menulis berlangsung secara virtual sejak 13.00 WIB hingga 17.00 WIB. Ada tiga sesi materi yang disampaikan pada edisi perdananya. Pertama adalah Penulisan Opini & Populer yang dibimbing Redaktur Pelaksana Republika Subroto Sukarjo.

Menurut Subroto sejumlah hal harus diketahui guru saat menulis opini dan populer. Guru di antaranya mesti mengetahui teknik penulisan opini, apa yang membedakan tulisan ilmiah dan populer, bagaimana gaya bahasa tulisan opini, bagaimana memilih tema, membuat judul, membuat lead, membuat batang tubuh, dan membuat ending

"Perlu juga mengetahui tips dan trik agar tulisan bisa menembus media massa," katanya usai acara.

Ia pun berharap dengan kegiatan ini, lebih banyak guru dapat mempunyai kemampuan dan keterampilan menulis opini di media massa. "Selain itu juga mampu memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam proses belajar-mengajar,” kata lulusan UGM dan UI yang juga praktisi pendidikan sebagai dosen khusus ini.

Sementara itu sesi kedua berlanjut dengan mengangkat tema Media Digital untuk Mengajar. Materinya disampaikan oleh Wakil Pemimpin Redaksi Nur Hasan Murtiaji. Dalam kesempatan ini Hasan sempat menekankan pentingnya pembuat konten menghindari konten bersifat hoaks, menyesatkan, serta clickbait atau judul tidak sesuai dengan isi dari konten yang disebarkan. Ia pun mendorong para peserta untuk senantiasa menulis konten berisi muatan yang bermanfaat dan positif.

"Memberikan informasi yang inspiratif, yang membuat orang lain senang. Apalagi kalau kemudian konten positif itu bisa menjadi viral. Jadi kita juga akan senang, karena makin banyak konten kita dibaca oleh orang," kata lulusan ITB tahun 2001 saat pemaparan.

Sementara sesi ketiga diisi Teknik Presentasi Menarik yang dipandu oleh Aris Setiawan. Aris, yang pernah menjadi seorang guru, merupakan seorang motivator bersertifikat yang juga telah menulis dan menerbitkan sejumlah buku seperti Pemimpi Luar Bidahsyat (2010) dan Belajar dengan Otak Kanan (2015).

Sesi terakhir ini, canda tawa sempat mengiringi suasana workshop. Pemberian materi yang sesekali dibalut humor oleh Aris, diakui pengguna--melalui kolom chat virtual--terasa mengasyikan.

Event & Promotion Manager Republika, HR Kurniawan mengatakan, pada workshop Guru Menulis, peserta memang tidak sekadar dibekali pengetahuan dan kiat singkat soal menulis saja. Mereka diajak pula mengenal media digital untuk mengajar dan bagaimana membuat presentasi seru serta memikat khususnya via dunia maya.

“Pelatihan yang digagas oleh Republika dan didukung oleh Adaro Energy serta Telkom Indonesia ini digagas untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam keahlian menulis, pemanfaatan media digital untuk belajar mengajar serta membuat paparan/presentasi yang menarik untuk para siswa-siswi nya ataupun proses belajar mengajar," ungkapnya.

"Tujuannya ya untuk meningkatkan kemampuan para guru yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam menyalurkan bakat menulis hingga pemahaman literasi digital."

Workshop Guru Menulis rencananya juga diselenggarakan pada 15 Juli 2021 (batch 2), 22 Juli 2021 (batch 3), 27 Juli 2021 (batch 4), 29 Juli 2021 (batch 5). Sejauh ini sudah 1.567 guru terverifikasi sebagai peserta untuk kelima edisi. Mereka berasal dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Mulai dari Aceh Barat Daya, Pematang Siantar, Jambi, Cirebon, Pekalongan, Yogya, Gorontalo, Palu, hingga Wakatobi.  

Setiap pelatihan-pelatihan ini nantinya akan berlanjut ke sesi mentoring atau bimbingan. Peserta di sini dapat berdiskusi dengan para panelis secara langsung dan mengajukan pertanyaan. Selain pelatihan, para guru juga dapat mengikuti kompetisi menulis yang juga menjadi bagian dari rangkaian workshop. Caranya mudah, cukup mengirimkan karya tulis terbaik mereka dengan mengunggahnya langsung di situs Retizen.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement