Rabu 14 Jul 2021 13:51 WIB

OJK: Penyaluran Pinjaman Online Terdaftar Tumbuh 102 Persen

OJK menyebut penyaluran pinjaman online terdaftar pecahkan rekor di bulan Mei 2021

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pinjaman online (ilustrasi). Industri teknologi finansial peer to peer (P2P) lending mencatatkan lonjakan kinerja yang signifikan sepanjang periode 2021. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2021 penyaluran pinjaman sepanjang periode ini tumbuh 102,67 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan periode Januari sampai Mei 2020.
Foto: ANTARA
Pinjaman online (ilustrasi). Industri teknologi finansial peer to peer (P2P) lending mencatatkan lonjakan kinerja yang signifikan sepanjang periode 2021. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2021 penyaluran pinjaman sepanjang periode ini tumbuh 102,67 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan periode Januari sampai Mei 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Industri teknologi finansial peer to peer (P2P) lending mencatatkan lonjakan kinerja yang signifikan sepanjang periode 2021. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2021 penyaluran pinjaman sepanjang periode ini tumbuh 102,67 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode Januari sampai Mei 2020.

“Rp 56,08 triliun sepanjang Januari sampai Mei 2021, dibandingkan Rp 27,67 triliun pada periode sebelumnya mengalami perlambatan pada Maret dan April akibat pengaruh awal pandemi Covid-19,” tulis OJK berdasarkan keterangan resmi seperti dikutip Rabu (14/7).

Apabila dilihat dari outstanding yang dicatatkan pada periode Mei 2021 sebesar Rp 21,74 triliun, angkanya tumbuh signifikan mencapai 69 persen (yoy) karena pada Mei 2020 hanya mencapai Rp 12,86 triliun. Sementara itu, penyaluran pinjaman secara kumulatif sejak industri berdiri meningkat tajam karena pada Mei 2020 akumulasi penyaluran pinjaman para pemain P2P lending mencapai Rp 109,17 triliun, tetapi kini telah mencapai Rp 207,06 triliun pada Mei 2021.

Adapun khusus pada periode Mei 2021, industri memecahkan rekor penyaluran pinjaman bulanannya sepanjang masa karena berhasil menembus angka Rp 13,65 triliun per bulan. Sebagai perbandingan, sepanjang 2020 rekor pinjaman bulanan tertinggi industri hanya berada Rp 9,65 triliun yang tercipta pada bulan Desember.

Kinerja positif ini tampaknya turut berpengaruh pada perkembangan para pemain industri dari sisi aset, dari sebelumnya hanya Rp 3,52 triliun pada Mei 2020 kini mencapai Rp 4,19 triliun pada Mei 2021. Padahal, jumlah penyelenggara terbilang turun, sebelumnya mencapai 161 platform, kini tersisa 124 platform.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement