Kamis 15 Jul 2021 01:15 WIB

Keutamaan Dzulhijah dan Ramadhan

Keutamaan Dzulhijah dan Ramadhan

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Keutamaan Dzulhijah dan Ramadhan. Foto:  Bulan Safar (ilustrasi)
Foto: Republika
Keutamaan Dzulhijah dan Ramadhan. Foto: Bulan Safar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Allah SWT telah menetapkan waktu-waktu tertentu istimewa. Misalnya Allah SWT menjadikan 10 hari terakhir Ramadhan dan 10 hari pertama Dzulhijah menjadi waktu istimewa bagi umatnya. 

Pertanyaannya manakah yang lebih utama di sisi Allah, 10 hari pertama bulan Zulhijah atau 10 malam terakhir bulan Ramadhan? Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi menjawabnya dalam bukunya "100 Tanya Jawab Haji Umrah"

Baca Juga

Kata dia, 10 hari pertama bulan Dzulhijah punya keutaman sendiri, dan 10 malam terakhir bulan Ramadhan juga memiliki keutamaan tersendiri. 

"Saya tidak bisa melebihkan salah satu di antara keduanya," kata Syeikh Yusuf

Jawaban tersebut kata Syeikh Yusuf sama persis seperti pendapat saya tentang antara hari Arafah dan Lailatul Qadar. Secara mutlak Lailatul Qadar (malam kemuliaan) adalah malam yang paling utama. Secara mutlak pula hari Arafah adalah hari yang paling utama. 

Keutamaan 10 hari pertama Dzulhijah itu pada hari-harinya, sementara keutamaan 10 malam terakhir Ramadhan itu ada pada malam-malamnya. Itulah sebabnya Nabi SAW bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada 10 yang terakhir."

Keutamaan pada 10 malam yang terakhir itu karena ada dua sebab: pertama, karena 10 hari terakhir merupakan pamungkas bulan, sementara amalan-amalan itu dinilai pada bagian akhirnya. Nabi SAW menaruh perhatian yang sangat serius pada 10 malam terakhir Ramadhan ini.

Begitu malam-malam itu tiba, beliau mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. Sebab karena Ia merupakan pamungkas bulan Ramadhan. 

"Beliau senang sekali Jika dapat menutup bulan Ramadhan dengan amal kebajikan," katanya.

Kedua, karena 10 malam terakhir diduga kuat merupakan saat datangnya lailatul qadar. Malam kemuliaan ini sangat diharapkan pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam malam yang gasal. 

Syeikh Yusuf menegaskan, keutamaan Ramadan tertuang pada malam hari. Sedangkan keutamaan 10 hari Dzulhijah tertuang pada siang hari. Orang yang berbahagia dan beruntung adalah yang dapat memanfaatkan keduanya. 

"Baginya, tidaklah penting mana di antara keduanya yang lebih utama," katanya.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَىِٕنْ اَذَقْنٰهُ رَحْمَةً مِّنَّا مِنْۢ بَعْدِ ضَرَّاۤءَ مَسَّتْهُ لَيَقُوْلَنَّ هٰذَا لِيْۙ وَمَآ اَظُنُّ السَّاعَةَ قَاۤىِٕمَةًۙ وَّلَىِٕنْ رُّجِعْتُ اِلٰى رَبِّيْٓ اِنَّ لِيْ عِنْدَهٗ لَلْحُسْنٰىۚ فَلَنُنَبِّئَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِمَا عَمِلُوْاۖ وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنْ عَذَابٍ غَلِيْظٍ
Dan jika Kami berikan kepadanya suatu rahmat dari Kami setelah ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata, “Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari Kiamat itu akan terjadi. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku, sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan di sisi-Nya.” Maka sungguh, akan Kami beritahukan kepada orang-orang kafir tentang apa yang telah mereka kerjakan, dan sungguh, akan Kami timpakan kepada mereka azab yang berat.

(QS. Fussilat ayat 50)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement