Rabu 14 Jul 2021 22:24 WIB

Cara Jalan Rasulullah SAW adalah Paling Ideal, Seperti Apa?

Rasulullah SAW berjalan tidak terlalu cepat dan tidak menyeret kakinya

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW berjalan tidak terlalu cepat dan tidak menyeret kakinya. Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: smileyandwest.ning.com
Rasulullah SAW berjalan tidak terlalu cepat dan tidak menyeret kakinya. Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, — Rasulullah SAW meneladankan berbagai sikap termasuk dalam berjalan. Seperti apakah cara berjalan Rasululllah? Sejumlah hadits menyebutkan cara berjalan Nabi Muhammad.    

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ أَبِي يُونُسَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَحْسَنَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّ الشَّمْسَ تَجْرِي فِي وَجْهِهِ وَمَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَسْرَعَ فِي مِشْيَتِهِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّمَا الْأَرْضُ تُطْوَى لَهُ إِنَّا لَنُجْهِدُ أَنْفُسَنَا وَإِنَّهُ لَغَيْرُ مُكْتَرِثٍ

Baca Juga

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah dari Abu Yunus dari Abu Hurairah dia berkata, “Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih bagus daripada Rasulullah SAW, seakan-akan matahari berjalan di wajahnya, dan tidaklah aku melihat seseorang ketika berjalan lebih cepat dari Rasulullah SAW, seakan-akan bumi dikisutkan baginya. Kami melakukannya dengan susah payah, namun bagi beliau dianggapnya enteng."

وعند أبي داود عن لقيط بن صبرة، أنه أتى عائشة يطلب النبي صلى الله عليه وسلم فلم يجده، فلم ينشب أن جاء رسول الله صلى الله عليه وسلم يتقلع، يتكفأ

Dalam riwayat Aisyah yang dinukilkan Abu Dawud, dijelaskan bahwa suatu saat, Laqith bin Shabrah mendatangi Aisyah untuk mencari Nabi SAW dan dia tidak menjumpainya. Lalu, sesaat kemudian, Rasulullah muncul dengan berjalan cepat (tanpa terburu-buru) dan tidak menyeret kakinya. 

Inilah cara berjalan orang-orang yang disebutkan dalam surat Al Furqan ayat 63: 

 وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.”

Dalam kitab tafsirnya, Sayyid Quthub, menjelaskan ayat di atas, “ Mereka berjalan dengan gaya berjalan yang ringan dan mudah, tanpa kepura-puraan atau manipulasi, dan tidak ada kesombongan,  atau membungkuk dan tidak pula lambat. Ada perasaan dan jiwa yang lurus, tenang, menenteramkan, sungguh-sungguh, memiliki tujuan ketika berjalan.  Ketika berjalan bersama meyakinkan, sungguh-sungguh dan terarah, di dalamnya ada martabat dan ketenangan, dan di dalamnya ada keseriusan.”

Sementara itu Ibnu Al Qayyim, dalam kitab Zaad Al-Ma’ad menyebutkan 10 jenis berjalan, lalu berkomentar, “Dan cara berjalan paling ideal adalah jalan ringan dan tidak menyeret kaki, sebagaimana cara Rasulullah SAW berjalan.” 

Sumber: alukah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement