Kamis 15 Jul 2021 08:21 WIB

UMM Gelar Open House dengan Konsep Virtual

UMM memiliki reputasi di level nasional dan internasional

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan menggelar open house bagi calon mahasiswa dengan konsep virtual, beberapa waktu lalu.
Foto: dok. Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan menggelar open house bagi calon mahasiswa dengan konsep virtual, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Kondisi Covid-19 menyebabkan berbagai pihak dipaksa kreatif untuk terus berinovasi. Hal ini yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan menggelar open house bagi calon mahasiswa dengan konsep virtual, beberapa waktu lalu.

Selain mengenalkan UMM dan berbagai prodi serta fasilitas, gelaran ini juga turut mengundang beberapa tamu menarik. Sebut saja Muhammad Ghozi, mahasiswa yang sukses membuat konten di TikTok serta Muhammad Elfouly, salah satu mahasiswa asing yang berhasil membangun channel YouTube hingga memperoleh silver play button.

Mengawali agenda tersebut, Wakil Rektor I UMM, Profesor Syamsul Arifin menjelaskan, UMM bukan hanya memiliki segudang prestasi tingkat nasional, tetapi juga internasional. Terbukti dengan keberhasilannya meraih peringkat pertama Universitas Islam Terbaik di dunia versi Uni-Rank pada awal tahun ini. Tidak cukup sampai di situ, kampus putih juga berhasil mendapatkan predikat tiga bintang dari QS Worlds University Ranking. 

“Maka UMM adalah pilihan tepat bagi saudara untuk melanjutkan studi karena telah memiliki reputasi yang baik, tidak hanya di level nasional tapi juga internasional,” katanya dalam pesan resminya, Rabu (14/7).

Pada kesempatan yang sama, Muhammad Ghozi Mubarok menceritakan bagaimana keseruan selama kulah luring sebelum pandemi menghampiri. Meski begitu, ia juga mendorong para peserta agar terus bersemangat dalam belajar. 

Ketika harus berkuliah daring, maka mahasiswa mempunyai waktu luang untuk mengembangkan diri dan menambah kemampuan. "Keadaan pandemi ini juga memberikan hikmah bagi saya. Dari sinilah awal mula saya bisa mnejadi content creator," jelasnya.

Sementara itu, Muhammad Elfouly, mahasiswa internasional dan Youtuber asal Mesir menceritakan bagaimana ia bisa sampai di Malang dan berkuliah di kampus putih. Fouly, sapaan akrabnya mengaku, semua berkat rumah neneknya yang dekat dengan Pusat Kebudayaan Republik Indonesia di Mesir. Lama kelamaan ia akhirnya tertarik dengan bahasa dan budaya yang Indonesia miliki. 

"Dari situlah akhirnya saya mendapatkan informasi terkait berbagai beasiswa, salah satunya Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB)," katanya.

Tingginya ketertarikan Fouly akan Indonesia akhirnya membuatnya tetap memilih Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai pilihannya. Ia kembali berpesan bahwa semua masyarakat harus bersyukur telah diciptakan berbeda-beda. Bisa mengenal berbagai macam budaya dan bahasa itu suatu anugerah. 

"Di UMM, kita tentu akan menemui banyak mahasiswa dengan perbedaan yang dimilikinya. Tidak hanya berasal dari berbagai kota di Indonesia saja, tapi juga dari bermacam-macam negara," jelasnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement