Kamis 15 Jul 2021 11:18 WIB

Lima Transfer Pertukaran Pemain Sepak Bola yang Paling Aneh

Pertukaran pemain ternyata tidak selalu berakhir indah.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Arthur Melo dan Miralem Pjanic (kanan).
Foto: EPA-EFE/ENRIC FONTCUBERTA
Arthur Melo dan Miralem Pjanic (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah finansial sering menjadi halangan sebuah klub untuk mendatangkan pemain baru di bursa transfer. Pertukaran pemain pun menjadi salah satu opsi praktis yang dilakukan untuk memburu pemain target sambil menghemat pengeluaran klub.

Namun, pertukaran pemain juga tidak selalu berakhir indah. Beberapa pemain hasil tukar gagal mencapai performa terbaiknya setelah berpindah klub. Laman Sportskeeda pada Kamis (15/7) merangkum lima daftar pertukaran yang paling aneh dalam sejarah sepak bola. Berikut daftarnya.

1. Clarence Seedorf - Francesco Coco (2002)

Inter Milan melepas gelandang asal Belanda, Clarence Seedorf, ke AC Milan demi mendapatkan Francesco Coco di tahun 2002. Harapan kepada Coco pun berangsur pupus karena sang pemain sering cedera. Ia hanya mencatat 40 pertandingan dari tiga musim bersama Inter. Namun bagi Seedorf, dirinya terus menunjukkan peningkatan performa dan berhasil merebut tiga trofi Liga Champions.

2. Fabio Cannavaro - Fabian Carini (2004)

Inter lagi-lagi mengalami kegagalan dalam pertukaran pemain. Inter melepas Fabio Cannavaro ke Juventus demi mendapatkan Fabian Carini pada 2004 lalu. Namun Carini ternyata hanya mampu mencatat empat penampilan bersama Nerrazzuri. Sebaliknya bagi Cannavaro, ia menjadi pilihan utama Bianconeri plus menjadi kapten timnas Italia yang berhasil merebut juara Piala Dunia 2006.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement